Spirit Ramadhan Bagi Kaum Ibu

Ilustrasi muslimah berpuasa.
toRiau-Setiap Muslim menyambut kehadiran bulan penuh berkah dan maghfirah dengan spirit rohani yang tinggi, untuk menjalankan puasa dan ibadah lainnya guna meraih derajat ketakwaan (QS al-Baqarah: 183). Termasuk ibu-ibu selaku Muslimah, memiliki kewajiban puasa yang sama selaku insan beriman.

Melalui puasa dan kegiatan ibadah Ramadhan, ibu-ibu di negeri ini tidak surut semangatnya untuk menggapai ridha dan karunia Allah. Dari Ramadhan inilah jiwa luhur "habluminallah" tumbuh-mekar dan berfungsi "habluminannas" untuk menebar misi rahmatan lil 'alamin, melalui puasa dan ibadah penuh makna.

Bagi ibu-ibu yang beriman, Ramadhan menjadi momentum untuk hidup dinamis dalam menjalankan peranannya, dalam meningkatkan kualitas diri beribadah kepada Allah (QS adz-Dzariat: 56) dan menjalankan kekhalifahan di muka bumi (QS al-Baqarah: 30) tanpa kendala, baik di ranah domestik maupun publik. Semua dijalani selaku hamba-Nya dan khalifah di muka bumi, sebagaimana tugas utama dan mulia yang diberikan Allah kepada laki-laki dan perempuan tanpa diskriminasi.

Melalui Ramadhan, ibu-ibu bahkan meningkatkan kualitas dan intensitas perannya sebagai ibu berkemajuan, karena pada bulan penuh berkah ini segala ibadah yang ditunaikan berlipat ganda pahalanya. Spirit ibu berkemajuan dalam bulan Ramadhan adalah meningkatkan ibadah dan kekhalifahan, dalam berbagai aspek kehidupan menuju ketakwaan kepada Allah SWT.

Semangat para ibu tidak pernah lelah bahkan tetap dinamis dalam menjalankan aktivitas, baik yang bersifat rutinitas kerja maupun aktivitas yang secara khusus dirancang pada bulan Ramadhan. Hidup menjadi terasa semakin bermakna di bulan suci. Sama sekali tidak ada tebersit pun malas dan lelah, sehingga makin ditempa menjadi ibu berkemajuan.

Ibu berkemajuan bersama suami, menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan pendidikan keluarga menuju keluarga sakinah. Keluarga sebagai madrasah bagi anggota keluarga untuk meningkatkan ibadah dengan menghayati makna puasa, bertadarus, sekaligus memaknai kandungan bacaan Alquran. Selain itu, meningkatkan literasi keislaman sehingga menambah wawasan, mendorong anak-anak kita untuk berlatih empati sosial melalui berderma, sayang terhadap sesama, menghormati dan menghargai orang lain dengan akhlak yang mulia.

Semua kegiatan pendidikan dalam keluarga tersebut dimaksudkan agar dapat menyiapkan generasi yang kokoh, baik akidah maupun karakternya dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks sehingga tercipta generasi qurrata 'ayun (QS Furqan: 74). Pada bulan Ramadhan inilah intensitas pendidikan keluarga yang berjiwa "Robbaniyah" sekaligus "Insaniyah" terbangun dengan baik.

Selain itu, spirit ibu berkemajuan pada bulan Ramadhan ditunjukkan dengan meningkatkan ibadah sosial kemasyarakatan, sebagai bagian dari investasi beramal saleh agar mendapatkan kehidupan yang baik, sebagaimana telah dijanjikan Allah SWT (QS an-Nahl: 97).

Spirit ibu berkemajuan pada Ramadahan yang tidak kalah pentingnya adalah semangat menebar perdamaian bagi lingkungan sejagat kehidupan manusia. Ramadhan mengandung pesan perdamaian, sebagaimana Nabi Saw mengajarkan untuk sabar dan ihsan. Puasa mengajarkan perilaku utama, pada saat orang berbuat buruk atau memusuhi, jawablah bahwa "aku sedang berpuasa".

Madrasah Ramadhan dengan penempaan jiwa dan raga selama satu bulan diharapkan, menghasilkan kualitas jiwa yang tuma'ninah, yang akan menyebarkan benih kebaikan dan kedamaian. (rpc/adm)
TERKAIT