Ide Usaha di Tengah Pandemi, Tim Kunkerta Unri Kreasikan Bayam Jadi Keripik Sehat di Desa Koto Inuman Kuansing

Tim Kunkerta Unri di Desa Koto Inuman Kuansing menunjukkan kreasi keripik bayam sehat dan gurih.
KUANSING - Tak bisa dipungkiri, dampak kelesuan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 saat ini sangat dirasakan masyarakat, termasuk warga Desa Koto Inuman, Kuantan Singingi. Karena itu, sejumlah mahasiswa Universitas Riau (Unri) berusaha  mengkreasikan bayam jadi keripik sehat sebagai ide atau solusi untuk mengangkat ekonomi masyarakat.

Tentunya ini juga sebuah ide usaha yang baik bagi warga di tengah masa pandemi covid-19 saat ini. Dengan begitu, keterpurukan ekonomi masyarakat lambat laun kembali terangkat.

Di bawah bimbingan Dr Zuhri D, M.Pd, para mahasiwa yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Balek Kampung Unri Desa Koto Inuman pun memproduksi keripik bayam di rumah Hamidi, salah seorang warga desa Koto Inuman pada Sabtu (18/7/20).

Di hadapan beberapa warga di sekitar tempat produksi, tim Kunkerta Unri ini secara perlahan mempraktekkan cara membuat keripik bayam sekaligus menjelaskan bahan-bahan yang dibutuhkan.

Menurut Tim Kunkerta Unri, untuk membuat Keripik Bayam yang sehat dan enak,  harus dipilih sayur bayam berkualitas baik.

"Untuk bumbunya, diracik sendiri dari rempah–rempah alami, seperti ketumbar, bawang putih, kunyit dan sedikit bmbu kaldu," kata salah seorang anggota tim Kunkerta.

Tak banyak makan waktu, produk Keripik Bayam pun sudah selesai digoreng dan siap untuk disantap.
Selanjutnya, tiba saatnya untuk membagi-bagikannya kepada anak-anak dan masyarakat di sekitar tempat produksi sambil memperkenalkan kreasi mereka itu.

"Terimakasih kak. Enak kak," kata salah seorang anak saat menerima keripik bayam yang dibagi-bagikan tim Kunkerta Unri.

Sambil bercanda, anak-anak itu terlihat sangat senang menikmati kuliner hasil kreasi tim Kunkerta Unri tersebut.

Hasil kreasi para mahasiswa ini juga disambut positif warga sekitar. Bahkan warga mengaku keripik bayam buatan tim Kunkerta Unri itu bisa dikembangkan untuk usaha rumahan.

"Keripik Bayamnya enak dan gurih. Sepertinya ini bisa jadi usaha rumahan. Ini bagus untuk cemilan. Selain enak, keripiknya juga sehat," ujar sekelompok masyarakat yang sudah mencicipi keripik bayam ini.

Menurut tim Kunkerta Unri, kegiatan ini awalnya dilatar belakangi oleh banyaknya anak – anak yang tidak menyukai sayuran. Padahal nutrisi dari sayur sangat diperlukan tubuh. Namun setelah diolah menjadi keripik, hampir semua anak–anak menyukainya.

Dan setelah disosialisasikan di media sosial Keripik Bayam ini ternyata mampu menjadi salah satu peluang usaha yang sehat bagi industri rumah tangga di tengah pandemi Covid -19 ini.

Masyarakat tak perlu khawatir terhadap sedikit perbedaan gizi antara bayam yang belum diolah dan yang sudah diolah menjadi keripik. Soalnya, berdasarkan informasi dari Sumber Kesehatan menyebutkan bahwa  dalam 100 gram Keripik Bayam mengandung 586 Kkal, 4.9 gram Protein, 50.2 gram Karbohidrat dan masih banyak energi lainnya. (rls)
TERKAIT