Jika Masih Dijual ke Orang-orang Kaya

Kadisperindag Kampar Ancam Tutup Pangkalan Gas Elpiji

ilustrasi-Stok gas elpiji tabung 3 kg bersubsidi banyak, tapi dijual tidak tepat sasaran.
toRiau-Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kampar Amin Filda mengancam akan menutup pangkalan yang tidak menjual gas elpiji bersubsidi bukan kepada warga kurang mampu. Sebab kelangkaan gas elpiji yang terjadi belakangan ini bukan karena pasokan yang kurang, tapi karena penjualannya tidak tepat sasaran.

"Ketika ada warga yang menelepon dan melaporkan kelangkaan elpiji, khususnya yang 3 kg, saya langsung turun ke lapangan, ke pangkalan gas tersebut. Ternyata gas elpiji bersubsidi dijual kepada orang-orang kaya. Padahal itu semestinya untuk masyarakat kurang mampu," kata Amin Fida kepada toRiau.co, Sabtu (23/12/2017) siang.

Makanya, kata Amin Fida, pihaknya langsung memberikan peringatan kepada pangkalan gas itu untuk tidak mengulangi perbuatannya. "Dan jika masih menjual gas bukan kepada yang berhak, saya akan tutup pangkalan tersebut," ancamnya.

Berdasarkan pantauan dan keluhan warga, saat ini di Kabupaten Kampar, khususnya di Bangkinang Kota, terjadi kelangkaan gas elpiji. Tidak di situ saja, keluhan serupa juga diungkapkan warga masyarakat di perkampungan contohnya Desa Lubuk Agung, Simpang Kubu dan masih banyak Desa lainya yang sulit untuk mendapatkan gas elpiji.

Menurut Amin Filda, gas elpiji subsidi yang diperuntukkan untuk warga kurang mamou akan banyak berlebih jika tepat sasaran. Dan kelompok warga masyarakat yang dikategorikan kurang mampu adalah jika memiliki penghasilan di bawah Rp1.500.000 per-bulannya.

Berdasarkan data orang miskin di Kampar, saat ini tercatat sekitar 40 ribu Kepala Keluarga (KK). Sedangkan jatah gas elpiji dari Pertamina sebanyak 5.500.000 tabung per-tahun. "Kalikan saja pemakaian orang kurang mampu hanya 3 tabung perbulan. Banyak sisanya kan?" kata Amin Filda.

Dijelaskan Amin Filda, saat sidak ke beberapa pangkalan yang dikeluhkan warga, ia menemukan banyak masyarakat mampu yang juga mendapatkan gas elpiji bersubsidi tersebut. "Saya bilang, buk ibuk berdosa ni buk. Ini gas bersubsidi hanya diperuntukkan untuk orang miskin buk, bukan untuk orang kaya buk. Jadi wajarlah gas itu kurang terus, yang membelinya orang kaya. Kalau hanya orang miskin sudah lebih dari cukup pasokannya," ujarnya.

Karena itu ia menegaskan, jika ada pangkalan yang tidak memberikan gas untuk orang miskin dan memberikan kepada orang kaya, "Maka pangkalan gas tersebut akan saya tutup," ancamnya. (vezy)
TERKAIT