Pessel Kembangkan Program Inseminasi Buatan

Ilustrasi inseminasi sapi di Pessel.
toRiau-Program Inseminasi Buatan (IB) yang telah dikembangkan oleh masyarakat pemilik ternak di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sejak beberapa tahun terakhir, akan memberikan nilai positif terhadap peningkatan populasi ternak, terutama sapi.

Dorongan pemerintah daerah (Pemda) Pessel melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) melakukan pengembangbiakan  melalui teknologi IB tersebut, sekarang telah semakin berkembang. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pessel Hazrita di Pessel belum lama ini. Walau teknoligi IB semakin berkembang, namun dia tetap menyayangkan sebagaian masyarakat peternak di daerah itu, masih membiarkan ternaknya lepas begitu saja.

"Teknologi inseminasi yang sudah diterapkan oleh sebagian  besar masyarakat peternak di daerah itu, telah mampu meningkatkan populasi sapi. Walau demikian, pola sebagian masyarakat peternak yang membiarkan ternaknya lepas masih disayangkan, dan sudah semestinya mulai dihilangkan," ungkapnya.

Dijelaskan, bila dibandingkan dengan tahun 1990, jumlah ternak sapi di daerah itu memang mengalami peningkatan. Dikatakan demikian, sebab di tahun sembilan puluhan itu, populasinya berada  pada angka 80 ribuan.

"Populasi ternak sapi tahun sembilan puluhan di Pessel sebanyak 80 ribu ekor, angkanya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada diakhir tahun 2015, sudah mencapai 90 ribu ekor lebih, dan memasuki tahun 2017 ini telah mencapai 92 ribu ekor pula. Peningkatan populasi itu, ternyata juga berkat upaya penerapan teknologi inseminasi," ungkap Hazrita.

Dengan terus meningkatnya populasi hewan ternak, sehingga masyarakat diminta untuk juga melakukan tatakelola yang lebih baik lagi.

"Sebab dengan semakin berkembangnya tekonologi, rekayasa turunan dengan menerapkan sistem perkawinan silang, akan membuat kualitas masing-masing jenisnya akan semakin membaik pula. Untuk mencapai hal itu, sehingga kita juga mendatangkan tenaga ahli dan petugas yang telah bersertifikasi di lapangan," kata Hazrita. (psl/adm)


TERKAIT