Pessel Kucurkan Rp300 Juta Mengentaskan Gizi Buruk

Bupati Hendrajoni saat mengunjungi penderita gizi buruk.
toRiau-Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Pangan setempat memprioritaskan penanganan gizi buruk dan kurang gizi. Sepanjang tahun 2018 ini, Dinas Pangan akan merealisasikan penerima bantuan gizi buruk dan kurang gizi sebanyak 74 keluarga kurang mampu.

"Total anggarannya Rp300 juta dengan bentuk bantuan seperti ternak bebek dan bibit tanam dan lainnya. Target ini kita realisasikan berdasarkan hasil survei di lapangan dengan 74 keluarga kurang mampu yang telah dianggarkan tahun 2018," sebut Plt Kadis Pangan Pesisir Selatan Alfis Basyhir.

Menurut Alfis, penyerahaan bantuan penerima bantuan gizi buruk dan kurang gizi ini digandeng dengan program bedah rumah TP-PKK Pessel. Sepanjang 2017 lalu, Dinas Pangan merealisasikan bantuan gizi buruk dan kurang gizi sebanyak 11 keluarga, berupa bantuan ternak bebek yang telah digunakan.

"Sebab sesuai sinkron dengan program bedah rumah Ketua TP-PKK, realisasi tahun 2018 ditambah menjadi 74 sesuai dengan anggaran yang kita usulkan," jelasnya.

Menurut Alfis, peningkatan program bantuan gizi buruk dan kurang gizi di daerah itu, sesuai dengan visi-misi Bupati Pesisir Selatan guna mensejahterakan masyarakat dari ketersedian pangan. Ketika penyerahan bantuan diserahkan, maka secara bertahap solusi penderita gizi buruk dan kurang gizi bisa diatasi.

"Untuk gizi buruk dan kurang gizi ini, kita sinkronkan dengan data dari Dinas  Kesehatan. Kalau masyarakat bisa dengan serius mengelola bantuan ini, pasti akan bermanfaat terutama untuk pangan sendiri," terangnya.

Selain memprioritaskan penerima bantuan gizi buruk dan kurang gizi. Pihaknya, juga mengawasi ketersedian pangan sepanjang 2018, diantaranya dengan mencadangkan stok pangan 40,5 ton beras dengan surplus hasil pangan 2017.

"Kebutuhan pangan di daerah kita selama ini sangat cukup. Jadi sesuai dengan surplus hasil pangan 2017, stok cadangan kita disediakan 40,5 ton beras untuk mengatasi gagal panen dan persediaan korban bencana alam," kata Alfis. (psl/adm)
TERKAIT