Rumah Lontiok di Kampar Terancam Punah, Ini Kata Kadisbud Riau


toRiau - Rumah Lontiok di Kabupaten Kampar, merupakan satu destinasi wisata budaya. Konon rumah adat masyarakat di daerah ini hampir sama dengan yang ada di Sumbar.

Karena itu Rumah Lontiok, memiliki nilai adat, seni, budaya serta nilai sejarah cukup tinggi di Provinsi Riau. Selain sebagai objek wisata budaya, ternyata selama ini juga sering dijadikan objek penelitian seni dan sejarah.

Sayangnya sekarang ini  dikabarkan hanya tersisa 12 buah Rumah Lontiok Kampar. Di antaranya, ada yang berusia mencapai 200 tahun. Sebagian sudah rusak, meski masih berdiri kokoh.

Bahkan dikabarkan pula, Rumah Lontiok ciri khas daerah Kampar ada yang diperjual belikan. Ini sudah berlangsung lama. Sebab, rumah-rumah tersebut telah jadi milik warga di luar Kampar, bahkan luar negeri.

Terkait keberadaan Rumah Lontok ini, Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Yoserizal Zen, mengaku prihatin dan sangat menyayangkan mulai punahnya Rumah Lontiok di Kabupaten Kampar.

"Rumah Lontiok merupakan kebanggaan Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau. Karena memiliki suatu nilai budaya daerah ini. Namun sangat disayangkan tidak dirawat dengan baik," ujarnya menjawab wartawan, Minggu (11/2/18) via selulernya. 

Terancam punahnya rumah adat itu, kata Yoserizal, karena kurangnya pelestarian yang dilakukan masyarakat dan pemerintah setempat.

Namun perlu diketahui, sambung Yoserizal Zein, Rumah Lontiok telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Riau sejak Oktober 2017 lalu.

"Setelah diperjuangkan Pemprov  Riau sebagai warisan budaya, kemudian ditetapkan langsung oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan RI Muhadjir Efendy sebagai WBTB dan diterima Gubernur Riau. Sekarang tinggal melestarikan," ujarnya.

Maka semestinya, dijaga dengan baik, ujar Yoserizal Zein, sembari menyebut, di Kabupaten Kampar Rumah Lontiok yang tersisa hanya ada 12 unit. 

"Kondisinya juga banyak yang lapuk dan terancam punah. Sebab saat ini, rumah itu masih dikuasai pihak-pihak keluarga ahli waris. Maka ini kesulitannya," ujarnya. (dairul)
TERKAIT