Konsep Beasiswa Dinilai Ngambang, DPRD Riau pun Bersuara
Aherson.
toRiau-Ketua Komisi V DPRD Riau Aherson meminta Pemprov Riau mengubah konsep beasiswa pendidikan yang menguntungkan bagi daerah, sebab selama ini dinilai penyaluran beasiswa tidak sesuai peruntukannya.
"Beasiswa pendidikan tentu sangat diperlukan. Namun, kita ingin yang menerima beasiswa tidak mahasiswa sembarangan harus diuji secara ilmiah dan akademis. Karena kita ingin putera-puteri yang didanai beasiswa dapat memberikan manfaat bagi daerah setelah mereka selesai studi," sebut Aherson, Selasa (13/2).
Konsep beasiswa pendidikan yang dimaksud, seperti yang telah berjalan di Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Rusia terkait pembangunan rel kereta api. Sehingga putera-puteri Kaltim berkesempatan menempuh pendidikan di Moskow State University of Railway Engineering.
"Kita ingin Pemprov Riau mencontoh konsep yang seperti itu. Fokus kita dimana, seperti Kaltim mereka berpikir untuk tiga, lima tahun kedepan mengembangkan alat transportasi kereta api dengan mengandalkan lagsung anak-anak daerahnya untuk membangun," sebut Aherson.
"Kalau di daerah kita ini tidak ada pemikiran pemerintah kearah sana. Kita gelontorkan anggaran besar untuk beasiswa namun para mahasiswa bingung setelah selesai studi kemana, ujung-ujungnya menganggur," ungkapnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah Riau, untuk dapat mencontoh perkembangan daerah lain. Agar bibit-bibit unggul daerah dapat mengembangkan potensi yang ada di Bumi Lancang Kuning tersebut. "Kalau fokus kita diperkebunan kita kembangkan kearah sana. Jadi tidak sia-sia lagi kita memberikan beasiswa, kalau semua sudah diatur dengan jelas," tuturnya.
Aherson mengatakan, di APBD 2018 ini, Pemprov dan DPRD Riau tidak menganggarkan beasiswa pendidikan. Namun begitu, jika konsep yang diusulkan Pemprov Riau jelas manfaat kedepannya, maka Pihaknya akan mengalokasikan beasiswa pendidikan pada APBD Perubahan tahun ini. "Kita akan kaji terkait konsep pemanfaatan beasiswa tersebut untuk kedepannya seperti apa. Maka akan dimasukan dalam APBD Perubahan," kata Aherson. (*)
sumber:antarariau
"Beasiswa pendidikan tentu sangat diperlukan. Namun, kita ingin yang menerima beasiswa tidak mahasiswa sembarangan harus diuji secara ilmiah dan akademis. Karena kita ingin putera-puteri yang didanai beasiswa dapat memberikan manfaat bagi daerah setelah mereka selesai studi," sebut Aherson, Selasa (13/2).
Konsep beasiswa pendidikan yang dimaksud, seperti yang telah berjalan di Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Rusia terkait pembangunan rel kereta api. Sehingga putera-puteri Kaltim berkesempatan menempuh pendidikan di Moskow State University of Railway Engineering.
"Kita ingin Pemprov Riau mencontoh konsep yang seperti itu. Fokus kita dimana, seperti Kaltim mereka berpikir untuk tiga, lima tahun kedepan mengembangkan alat transportasi kereta api dengan mengandalkan lagsung anak-anak daerahnya untuk membangun," sebut Aherson.
"Kalau di daerah kita ini tidak ada pemikiran pemerintah kearah sana. Kita gelontorkan anggaran besar untuk beasiswa namun para mahasiswa bingung setelah selesai studi kemana, ujung-ujungnya menganggur," ungkapnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah Riau, untuk dapat mencontoh perkembangan daerah lain. Agar bibit-bibit unggul daerah dapat mengembangkan potensi yang ada di Bumi Lancang Kuning tersebut. "Kalau fokus kita diperkebunan kita kembangkan kearah sana. Jadi tidak sia-sia lagi kita memberikan beasiswa, kalau semua sudah diatur dengan jelas," tuturnya.
Aherson mengatakan, di APBD 2018 ini, Pemprov dan DPRD Riau tidak menganggarkan beasiswa pendidikan. Namun begitu, jika konsep yang diusulkan Pemprov Riau jelas manfaat kedepannya, maka Pihaknya akan mengalokasikan beasiswa pendidikan pada APBD Perubahan tahun ini. "Kita akan kaji terkait konsep pemanfaatan beasiswa tersebut untuk kedepannya seperti apa. Maka akan dimasukan dalam APBD Perubahan," kata Aherson. (*)
sumber:antarariau
TERKAIT
Tulis Komentar