Warga Koto Tuo Unjuk Rasa

PT Sumatra Agro Serobot Lahan Warga, Lalu Penjarakan Tokoh Desa


BANGKINANG- Ratusan warga melakukan unjuk rasa di halaman komplek perkantoran bupati Kampar, Rabu (28/2/2018) kemarin. Unjuk rasa ini dilakukan  berbagai kalangan mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak hingga aktivis mahasiswa.

Unjuk rasa ini terkait dugaan penyerobotan lahan pertanian oleh PT. Sumatra Agro Tunas Utama yang berimbas penahanan terhadap 2 tokoh desa Koto Tuo yang dilaporkan oleh PT Agro Tunas Utama.

H.Kamizar salah seorang ninik mamak mengaku kecewa terhadap sikap perusahaan yang telah sewena-wena menyerobot tanaman gambir warga yang merupakan sumber penghasilan mereka. Menurutnya pemerintah Kabupaten Kampar harus mencabut kembali izin prinsip dari pihak perusahaan.

"Dipemda telah terjadi mall administrasi dan pihak perusahaan sudah terjadi kesalahan pengolahan lahan. Agar Kampar lebih baik, pemerintah harus menertibkan kesalahan ini" tegasnya.

Aksi massa ini langsung ditemui Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri, S.Ag yang menampung aspirasi warga dan mengajak perwakilan warga untuk diskusi membahas polemik lahan.

"Kita sudah mengundang pihak perusahaan dua kali. Kalau panggilan ketiga tidak juga hadir maka lahan itu bukan milik mereka" ucap Ahmad Fikri.

"Kita akan portal jalan menuju lokasi tersebut, saya akan kembali ke Desa Koto Tuo untuk memastikan hal ini agar cepat selesai" imbuhnya.

Terkait permintaan warga, Ahmad Fikri berjanji akan berusaha meminta penangguhan penahanan dua tokoh masyarakat yang ditahan hingga saat ini. (vezy)
TERKAIT