Peduli Sagu, Bupati Meranti Inisiator Pembentukan Fokus-Kapassindo

Bupati Meranti Drs.H.Irwan Nasir, MSi bersama para perwakilan daerah-daerah penghasil sagu di tanah air saat melahirkan Forum Komunikasi Kabupaten Penghasil Sagu Seluruh Indonesia (Fokus-Kapassindo). 
toRiau-Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. Irwan Nasir, M,Si menjadi inisiator terbentuknya Fokus-Kapassindo (Forum Komunikasi Kabupaten Penghasil Sagu Seluruh Indonesia). Forum ini berada di bawah bentukan APKASI.

Tujuan dibentuknya Fokus-Kapassindo ini untuk memajukan persaguan nasional sebagai pendukung dan penyangga sumber pangan dan energi alternatif yang mampu memperkuat kedaulatan pangan dan energi nasional.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di Kantor Sekretariat APKASI, pada Kamis (5/4/18) kemarin di Jakarta. Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, H Irwan Nasir pada pertemuan ini langsung menjadi moderator dan memimpin pertemuan.

Turut hadir juga Prof. Riyaas Rasyid selaku Penasehat khusus APKASI dan Prof.Bintoro  yang merupakan akademisi yang peduli dengan sagu yang menamakan masyarakat Sagu Indonesia. 

Serta Bupati Luwu Utara, Hj. Indah Putri Indriani,S.IP,M,Si, Bupati Jaya Pura Mathias Awoitauw, SE, M,Si, Sekda Indragiri Hilir H.Said Syarifuddin dan Kadis Ketahanan Pangan Prov Riau, Darmansyah.

Di Wilayah Indonesia ini sendiri ada 11 Kabupaten penghasil sagu yang tergabung dalam Fokus-Kapassindo dibawah bentukan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). 

Di antaranya terdiri dari Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Lingga, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Nabire, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Serdang. 

Pada 5 April 2018 merupakan hari bersejarah lahirnya Forum Komunikasi Kabupaten Penghasil Sagu Seluruh Indonesia atau yang di singkat dengan Fokus -Kapassindo. 

Dalam pertemuan tersebut, Bupati dari wilayah Kepulauan Terdepan di Provinsi Riau itu ditunjuk sebagai Ketua Fokus-Kapassindo sementara Bupati Bupati Luwu Utara, Hj. Indah Putri Indriani menjadi Sekretaris sementara. 

Adapun tugas pokok dari Fokus-Kapassindo adalah bekerjasama dengan berbagai pihak dalam melakukan kegiatan penelitian, pengkajian, penerapan, Penguatan, pendampingan, pengembangan dan promosi dalam upaya pengelolaan sagu yang berkelanjutan. 

Juga membangun dan menumbuh Kembangkan Kelembagaan sagu rakyat yang mandiri dan produktif, serta mensenergikan dengan perusahaan sagu nasional agar persaguan nasional mempunyai ke unggulan dan daya saing di tingkat internasional. 

Menurut Irwan Nasir, saat ini sagu belum termasuk sebagai Komoditas Perkebunan Strategis Nasional. Maka sudah saatnya Sagu harus masuk dalam Komoditas perkebunan strategis Nasional.

Maka dari pada itu dibentuknya Forum tersebut agar secara sinergi dapat menempatkan sagu menjadi prioritas strategi Nasional sebagai  alternatif pangan dan energi. 

Dan Beliau akan mengundang 11 Kabupaten sebagai inisiator Fokus-Kapassindo dan 70 Kabupaten penghasil Sagu seluruh Indonesia dalam waktu dekat ini, untuk membentuk kepengurusan defenitif Fokus-Kapassindo untuk menaikan pamor sagu di mata Internasional.

Selaras dengan hal tersebut, Prof. Bintoro yang telah melakukan uji coba dan penelitian tentang Sagu menjelaskan, bahwa sagu dapat sebagai pengganti beras, dapat dibuat gula cair dan berbentuk tepung. Juga sebagai bahan bakar dan banyak lagi yang lainnya. Maka dari pada itu Sagu harus menjadi prioritas Pemerintah Indonesia.

Pentingnya isu sagu ini diangkat ke permukaan, terbukti dengan terbentuknya Fokus-Kapassindo, juga sangat didorong Penasehat Khusus APKASI, Prof Riyaas Rasyid. 

"Sagu adalah potensi yang tersembunyi yang Allah berikan dan harus diangkat kembali ke permukaan yang dapat menjadi kekuatan pangan di Indonesia.  Saya sangat mendukung terbentuknya forum ini agar sagu juga dijadikan prioritas seperti halnya beras, jagung dan kedele," ujarnya.

Untuk diketahui, kemajuan budidaya dan pengelolaan sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti juga sudah terlihat dengan berdirinya  PT National Sago Prima. 

Sagu yang dikelola perusahaan Group Sampoerna ini menjadi tepung telah diekspor ke Jepang, itu pertanda bahwa sagu dapat diterima di Internasional. Karena itu sagu harus mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Indonesia. (adv/azw)
TERKAIT