Mullah Manan, Pemimpin Taliban di Afghanistan Tewas Akibat Serangan AS

Pasukan Afghanistan melakukan penjagaan ketat setelah tewasnya pemimpin Taliban di Afghanistan, Mullah Abdul Manan.
toRiau- Salah seorang pucuk pimpinan Taliban di Afghanistan tewas dalam serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS).

Mullah Abdul Manan menjadi komandan militer Taliban di Afghanistan selatan dan memimpin pemerintah bayangan di Provinsi Helmand. Seorang pejabat provinsi menyebut dia tewas di distrik Nawzad di Helmand pada Sabtu malam.

Taliban menyatakan kematian Mullah Manan merupakan "kerugian besar". Namun itu tidak akan menghalangi upaya mereka kembali berkuasa di Afghanistan.

"Kematiannya merupakan pukulan besar bagi Taliban dan akan menurunkan moral para pejuangnya di Afghanistan selatan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Danish, kepada AFP, Senin (3/12/2018).

Provinsi Helmand merupakan lokasi penempatan pasukan Inggris selama delapan tahun sebelum pasukannya ditarik pada 2014. Sebagian besar wilayah provinsi itu saat ini kembali di bawah kendali Taliban.

Penelitian BBC awal tahun ini mengungkapkan, gerilyawan Taliban menguasai lebih banyak kawasan di negara itu semenjak 2014.

Diperkirakan ada sekitar 15 juta orang -separuh penduduk Afghanistan- yang hidup di wilayah yang dikuasai Taliban atau di mana para pejuangnya memperlihatkan diri secara terbuka dan secara teratur melakukan serangan.

Namun demikian, ada upaya intensif membujuk Taliban agar bersedia memulai pembicaraan damai untuk mengakhiri pertempuran.

Upaya ini sudah dimulai dengan pengiriman delegasi Taliban ke pertemuan di Rusia bulan lalu untuk membahas masalah ini, meski menolak untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Pemerintah Afghanistan.

Taliban merupakan gerakan Islam garis keras yang menguasai Afghanistan pada 1996 setelah perang saudara di wilayah itu menyusul perang antara Uni Soviet-Afghanistan. Mereka menguasai Afghanistan sampai digulingkan oleh invasi militer pimpinan AS lima tahun kemudian.

Selama berkuasa, mereka menerapkan hukum Syariah secara brutal, seperti hukuman mati atau hukuman potong tangah secara terbuka di hadapan publik, serta melarang perempuan beraktivitas pada kehidupan publik.

Mereka melindungi para pemimpin al-Qaeda, termasuk tokoh utama serangan 9/11 di New York, Osama Bin Laden. (inid/tr1)
TERKAIT