62 Orang Tewas akibat Serangan Militan dan Bentrokan di Burkina Faso

Serangan kelompok militan di Burkina Faso meningkat dalam 4 tahun terakhir.
toRiau - Sebanyak 62 orang tewas akibat serangan militan yang memicu bentrokan antarkelompok masyarakat di Burkina Faso dalam 3 hari.

Menteri teretorial Burkina Faso Simeon Sawadogo mengatakan, kekerasan itu terjadi di wilayah Arbina, dekat perbatasan dengan Mali, pada Minggu hingga Selasa (31/3-2/4 2019).

"Ada 62 orang tewas. Sebanyak 32 di antaranya tewas karena serangan teroris dan 30 orang tewas karena konflik antarmasyarakat, pembalasan antara Kouroumba, Peuls, Mossis, dan lainnya,” kata Sawadogo, dikutip dari AFP, Kamis (4/4/2019).

Kelompok militan, lanjut dia, memburu target tertentu. Sejauh ini ada sembilan orang yang masih diculik.

Dia melanjutkan, beberapa orang bersenjata pada Minggu malam menyerbu Desa Hamkan, sekitar 7 kilometer dari Arbinda, tempat mereka juga membunuh pemimpin agama setempat, putra sulung, dan keponakannya.

Penyerangan ini berbuntut panjang. Ada aksi balasan dari kelompok masyarakat setempat.

"Menyusul pembunuhan Sheikh Werem, ada bentrokan antara komunitas di Arbinda, yang mengakibatkan pembalasan di kedua belah pihak," kata Sawadogo.

"Niat para teroris sebenarnya menciptakan konflik antara kelompok masyarakat berbeda," kata dia lagi.

Negara bekas jajahan Prancis itu mengalami lonjakan serangan kelompok militan, terutama Ansaroul dan kelompok GSIM, dalam 4 tahun terakhir. (**/inid)
TERKAIT