Pilkada Kab Solok: Sejumlah Nama Mengapung, Desra Ediwan Menguat

Pasangan Desra Ediwan (kiri) dan Bachtul saat maju dalam Pilbup Solok, empat tahun silam.
toRiau - Meskipun suksesi kepemimpinan di Kabupaten Solok masih lama, diperkirakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) masih setahun lagi, namun jagad politik kabupaten ini mulai menggeliat. Sejumlah nama mulai digadang-gadang bakal bertarung ketat buat memenangi kursi BA 1 H. 

Selain di kedai-kedai, sekarang pembicaraan figur-figur bakal calon (balon) Bupati/Wakil Bupati (Wabup) Solok lebih banyak terlihat di media sosial (medsos), terutama Facebook (fb). Beberapa nama yang muncul itu adalah Desra Ediwan Anan Tanur (mantan Wabup Solok dua periode, dan terakhir menjadi nomor lima suara terabanyak dengan meraih suara 177 ribu lebih saat maju menjadi anggota DPD RI pada Pemilu 17 April 2019 yang lalu) dan Nofi Chandra (NC) yang saat ini masih duduk sebagai senator mewakili Sumatera Barat (Sumbar) di DPD RI namun memilih tidak maju di Pemilu (mungkin menyiapkan energi untuk bertarung di Pilkada). 

Desra Ediwan sendiri sudah memberi sinyal kuat kepada konstituennya untuk kembali bertarung di Pilkada Kabupaten Solok. Beberapa waktu lalu ia memposting video di fb pribadinya yang menyiratkan bahwa politisi dari Partai Golkar ini bakal maju sebagai calon bupati. "Sudah bisa dipastikan beliau maju jadi bupati," ujar salah seorang orang dekat Desra Ediwan, Y Malin Mangkuto seperti dikutip Minangsatu, Jumat (21/6/2019).

Selain nama-nama di atas, para politisi Kabupaten Solok pun mulai mengambil ancang-ancang untuk maju. Mereka adalah Wabup Solok saat ini Yulfadri Nurdin, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Solok Agus Syahdeman (ASD), Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Solok Jon F Pandu dan Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Solok Nosa Ekananda. 

Terkait PKS sendiri, kepada Minangsatu, Jumat (21/6), Nosa Ekananda juga menyatakan keseriusannya untuk maju. "Besar harapan kami, Pilkada sekarang kader PKS untuk maju. Walaupun pada akhirnya semua kemungkinan-kemungkinan lain bisa terjadi," tuturnya. 

Nosa pun menjelaskan, bahwa sesuai mekanisme yang ada di PKS, maka dalam waktu dekat akan ada Pemilihan Umum Internal. "Tujuannya untuk menjaring suara-suara kader dan pengurus partai akan calon-calon internal (kader) yang akan diusung di Pilkada baik, sebagai Calon Bupati atau Wakil," ujar Nosa. 

Secara pribadi, Nosa juga berkeinginan untuk maju tidak hanya jadi cawabup, dirinya juga siap untuk jadi cabu. "Kami menunggu hasil pemilu internal. Hasil pemilu tersebut jadi bahan/pertimbangan oleh DPD PKS Kab. Solok untuk diserahkan ke DPW/DPP. Banyak aspek penilaian. Nanti akan direkomendasikan 2 atau 3 nama oleh Partai (DPW/DPD) ke DPD Kab. Solok sebagai bakal calon dari PKS," pungkas peraih suara 2.400 lebih pada Pemilu yang lalu itu, dan memastikan kursi di DPRD setempat. 

Kendati demikian, Nosa yang perolehan suaranya meningkat dibandingkan tahun 2014 lalu, mengakui sudah melakukan komunikasi politik dengan tokoh-tokoh setempat. Salah satu dengan Desra Ediwan Anan Tanur. 

"Kita sudah bertemu dengan pak Desra Ediwan. Biasa saja, namanya juga komunikasi, ini harus dilakukan. Tapi nanti, di PKS ada mekanisme internal. Keputusan akhir nanti tidaklah di DPD Kab. Solok. Tapi oleh DPW/DPP. Setelah melewati banyak tahapan. Salah satunya survei internal jadi acuan utama," pungkasnya. 

Ihwal peluangnya jika maju dengan Desra Ediwan, Nosa tidak menampik bahwa dengan total perolehan suara PKS  pada Pemilu lalu sebanyak 19.373, ditambah perolehan suara Desra Ediwan sebanyak 73 ribu di Kabupaten Solok dalam kapasitasnya sebagai calon anggota DPD RI, ini merupakan modal yang besar. "Tapi kami harus tunggu keputusan partai," tukuknya. (**/mng1)
TERKAIT