Reses di Kelurahan Delima, Noviwaldy Jusman Dicurhati Warga Masalah Banjir dan Sampah

Wakil Ketua DPRD Riau Ir H Noviwaldy Jusman didampingi Anggota DPRD Pekanbaru Desi Susanti saat melakukan reses di RT 03 RW 01 Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Minggu (9/12/2018) kemarin.
toRiau - Wakil Ketua DPRD Riau Ir H Noviwaldy Jusman melakukan reses ke Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Minggu (9/12/2018) kemarin. Reses yang dipusatkan di RT 03 RW 01 Kelurahan Delima, Tampan mendapat sambutan hangat sekitar 150 warga yang hadir.

Deded, begitu Noviwaldy Jusman akrab disapa, mendapat banyak masukan dan 'curhatan' dari warga setempat, terutama persoalan banjir, pengelolaan sampah, jalan lingkungan serta masalah pendidikan di Kota Pekanbaru.

"Itu menjadi target kita, terutama pembenahan drainase di Pekanbaru yang mengakibatkan banjir. Masalahnya, banyak drainase yang tidak terintegrasi dan debit airnya tidak tertampung," ungkap Wakil Ketua DPRD Riau dari Partai Demokrat Daerah Pemilihan (Dapil) Pekanbaru tersebut.

Dalam reses kali ini Noviwaldy turun didampingi anggota DPRD Pekanbaru asal Partai Demokrat Desi Susanti, yang juga berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Tampan. Di RT 03/RW 01, Deded dan Desy diterima Ketua RW 01 Arjuna bersama sejumlah ketua RT dan ratusan warga setempat.

Dalam kesempatan itu, Ketua RW 01 Arjuna mengeluhkan kondisi kawasannya, yakni banyak jalan berlobang dan saluran tersumbat, seperti di Jalan Srikandi. Arjuna berharap dengan adanya sinergi Pemko dan Pemprov Riau, dapat lebih memperhatikan masalah lingkungan.

"Selain itu sarana dan prasarana, fasilitas lingkungan, dan juga ada posyandu yang semenjak dibangun belum ada direnovasi. Saat ini kami fokus untuk jalan menuju ke pemakaman dan kita merencanakan untuk melakukan penimbunan. Memang,  sudah ada yang menimbun sebanyak 300 truks menuju lokasi kuburan RW 01," papar Arjuna.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Desi Susanti, menyampaikan tentang berbagai kegiatan termasuk pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan di daerah binaannya. Desi menyebutkan, di antaranya dalam hal Imtaq, seperti MDA yang dibangun di Suka Sari dan Taman Arengka Indah. "Begitu pula halnya untuk support kegiatan remaja mesjid, terus kita lakukan," ujar Desi yang pada Pileg 2019, kembali maju mencalonkan diri dari Dapil yang sama, yakni Dapil V Tampan.

Terkait pelaksanaan tahun politik, Desi dalam kesempatan itu mengingatkan, apa yang menjadi perbedaan dalam pilihan jangan sampai menjadi permusuhan. "Kita berharap tetap bersatu dan saling bersilahturrahmi. Dan juga mari tingkatkan partisipasi masyarakat ke TPS, karena itu menjadi penentu kita 5 tahun ke depan," kata Desi mengingatkan.

Tuntas

Pada kesempatan yang sama, Noviwaldy Jusman mengatakan, selama periode jabatannya di DPRD Riau, pihaknya sudah menyelesaikan dengan tuntas apa yang menjadi program. Seperti jalan dan rumah ibadah, dengan dgn rata-rata Rp100 sampai Rp200 juta. "Tujuannya agar bisa lebih maksimal dan hasil yang diperoeh lebih tampak," kata Dedet, yang juga kembali ikut berlaga di Pileg 2019, dari Dapil Pekanbaru.

Selain itu untuk program lain, yakni pendidikan gratis, Dedet berharap agar dapa dikrmbalikan kepada zaman dahulu, dimana buku dibelikan oleh pemerintah dan dihilangkan LKS serta uang komite. "Guru tidak boleh memberikan les kepada siswa. dDan apabila kualitas guru bagus, maka diberikan insentif. Khusus untuk pengadaan buku dan baju seragam, silakan dibeli di luar dan kita akan coba membuatkan payung hukum," ungkap Noviwaldy sambil menambahkan dari rata-rata Rp2 triliun dana pendidikan yang dialokasikan di APBD Riau, pihaknya akan lebih fokuskan ke sekolah negeri.

Dalam tanya jawab dengan konstituennya, baik Noviwaldy maupun Desi, banyak dicurhati warga soal sampah, banjir dan juga masalah pendidikan. "Kami berharap masalah sampah yang masih banyak berserakan di lingkungan agar bisa ditangani lebih baik dan secara terpogram," kata Slamet, salah seorang warga setempat.

Sedangkan warga lainnya Diah, menuturkan masalah penanganan banjir masih menjadi polemik. Ia menyarankan agar dibuatkan box culver karena setiap musim hujan tiba, hampir 400 KK rumah warga ikut terendam banjir di kawasan tersebut. Diah juga berharap adanya pengaspalan jalan yang terintergrasi dari satu rumah ke rumah lainnya di RT03. (ayu)
TERKAIT