Wujudkan Kota Layak Anak, Bergurulah Pelalawan ke Bengkalis

Bappeda Pelalawan.
toRiau-Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis menerima kunjungan pejabat Bappeda Kabupaten Pelalawan dalam rangka studi banding Kota Layak Anak (LKA), Jumat (21/7/2017).

Rombongan pejabat Bappeda Pelalawan dipimpin Kabid Sosial dan Pemerintahan Anita Nasmarani, Kasubid Pendidikan Parlindungan Siregar dan 4 staf. Ked atangan mereka disambut Sekretaris Bappeda Bengkalis Imam Hakim dan staf.

Kedua belah pihak menggelar pertemuan di ruang rapat lantai I Kantor Bappeda Bengkalis, Jalan Antara. Beberapa perwakilan Pemkab Pelalawan membahas dan belajar seputar keberhasilan Bengkalis meraih predikat kota layak anak dari Pemerintah Pusat.

Sekretaris Bappeda Bengkalis Imam Hakim, mengatakan kedatangan rombongan Pemkab Pelalawan untuk menjadikan Bengkalis contoh guna mewujudkan kota mereka sebagai kota layak anak.

"Mereka menilai, dari prestasi Bengkalis, khususnya di bidang kota layak anak Pemkab Bengkalis memiliki komitmen yang sangat tinggi. Karena dari beberapa indikator yang menjadi penilaian kota layak anak itu, kita mencapai prestasi yang cukup baik,"ungkap Imam saat diwawancara.

Pemkab Bengkalis, kata Imam, sangat berbangga hati, prestasi yang diperoleh menjadi panutan dan motivasi bagi daerah lain mewujudkan kota layak ada di Riau.

"Kita meraih prestasi itu karena pembangunan di kabupaten Bengkalis sudah mengarah keberpihakan terhadap anak. Infrastruktur sudah sangat familiar terhadap anak misalnya sekolah layak anak, wc nya, jalan, puskesmas layak anak, trotoar layak anak. Itu penilaian menurut dari Pusat,"terang Imam.

Kasubid Pendidikan Bappeda Kabupaten Pelalawan Parlindungan Siregar, mengatakan dipilihnya Bengkalis sebagai daerah studi banding kota layak anak, karena Bengkalis memiliki skor yang sangat baik dibanding Pelalawan terkait kota layak anak. "Makanya kita datang bekajar ke Bengkalis,"ucapnya.

Selain itu, imbuh Parlindungan, mereka juga ingin mengetahui lokus yang menjadi penilai kota layak anak.

"Bengkalis sudah punya itu. Daerah kami belum terkordinasi dengan baik. Dengan hasil pertemuan ini bisa kami lakukan perbaikan di daerah kami," ujarnya. (*)

TERKAIT