Korban Banjir Kampar Mulai Terserang Penyakit Kulit


KAMPAR - Masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Kampar mulai terserang penyakit kulit, setelah  dua pekan wilayah mereka digenangi banjir. Hal ini diakui oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Minggu (15/12/2019).

"Penyakit yang timbul di daerah terdampak banjir Kamparkebanyakan penyakit kulit," kata Kepala Dinas KesehatanProvinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, dikutip dari Antara.

Menurut Mimi, untuk kebutuhan obat-obatan Diskes Riau saat miliki stok cukup. Selain itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Diskes Kampar dan sejauh ini, Kadiskes Kampar masih mampu memenuhi permintaan.

Selain obat-obatan, Pemerintah Provinsi Riau juga sudah melakukan peninjauan kondisi banjir sekaligus menyerahkan bantuan logistik bagi korban banjir.

"Penyerahan bantuan banjir dari Gubernur Riau oleh Dinas Sosial , Dinas Kesehatan dan BPPD di Pulau Rambai sekaligus pemantauan ke beberapa lokasi banjir bersama Bupati dan Sekda Kampar,"kata Mimi.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan banjir di Riau meliputi Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kampar, Kuantan Singingi (Kuansing), Pelalawan dan Rokan Hilir. (Rohil).

Menurut Edwar, banjir di Rohul sudah berlangsung selama 18 hari. BPBD setempat masih melakukan penanganan bencana banjir di Dusun Pelanduk yang masih terisolir dengan 133 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, kemudian Desa Kota Intan ada 110 KK.

Banjir di Kecamatan Kunto Darussalam juga mengakibatkan rusaknya dua jembatan, yakni Jembatan Sei Omang di Dusun Pelanduk, dan Jembatan Sei Manding di Dusun Limau Manis.

Banjir juga terjadi di Kecamatan Tambusai, menggenangi beberapa lokasi yang rendah seperti Kelurahan Tambusai dan Desa Lubuk Soting. Sedangkan banjir di Kecamatan Bonai Darussalam, masih bertahan karena air kiriman dari hulu juga baru tergenang di daerah tersebut.***
TERKAIT