Sering Bicara Lantang Berpotensi Tinggi Tularkan Corona


JAKARTA - Penelitian terbaru mengungkap bahwa satu menit berbicara lantang bisa menghasilkan 1.000 droplet yang mengandung virus. Artinya, banyak bicara makin berisiko menularkan virus Corona COVID-19.

Umumnya, droplet atau bercak dahak menyebar saat seseorang batuk atau bersin. Berbagai gejala seperti batuk maupun bersin biasanya memang menyertai infeksi pernapasan.

Berbicara, selama ini jarang dipandang sebagai cara penularan hingga akhirnya sebuah penelitian mengatakan demikian. Dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine, sebuah eksperimen dengan sinar laser membuktikan bahwa bicara bisa menyebarkan droplet.

Penelitian ini memang tidak spesifik mengamati droplet yang terinfeksi COVID-19. Namun yang pasti, temuan ini makin menegaskan pentingnya menggunakan masker karena droplet menyebar tidak hanya saat batuk.

Sebuah laporan dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, menyiratkan bahwa bicara lantang bisa meningkatkan risiko droplet menyebar. Ini didukung juga oleh sebuah riset di Proceeding of the National Academy of Science.

"Volume total dari jumlah droplet meningkat seiring kenyaringan," tulis laporan tersebut.

Risiko penularan virus saat berbicara juga dikaitkan dengan superemitters atau super spreader. Beberapa orang punya kemungkinan lebih besar menularkan virus dibanding yang lain saat mengalami kontak dekat.

"Orang-orang tertentu, dikenal sebagai superemitters, yang melepaskan lebih banyak partikel aerosol saat berbicara dibandingkan orang lain, mungkin berkontribusi pada hal itu dan kejadian super spreading COVID-19 yang dilaporkan sebelumnya," tulis CDC, dikutip dari Health.com.(f/dc)


TERKAIT