Wakil Rakyat Dari PKS Ini Kecewa Karena Riau Yang Berkontribusi Sangat Besar Untuk Negara Ternyata Tak Diperhitungkan Jadi Daerah Strategis Pembangunan 2021

Syahrul Aidi Mazaat, anggota DPR RI asal dapil Riau 2
PEKANBARU - Wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal daerah pemilihan Riau 2 ini benar-benar "memuntahkan" kekecewaannya karena Provinsi Riau tak dijadikan sebagai daerah strategis pembangunan 2021. Padahal sumbangsih Riau ke negara sangat besar.

Wakil rakyat dimaksud adalah Syahrul Aidi Maazat. Anggota DPR-RI yang sebelumnya duduk di kursi DPRD Kampar itu mengungkapkan kekecewaannya saat rapat Komisi V DPR-RI dengan Kementerian Perhubungan pada Rabu (24/6/20).

Di depan Menteri Perhubungan, dia mengakui bahwa kontribusi Riau untuk negara ini sangat besar. Namun nyatanya itu tidak bisa menjadikan Riau sebagai daerah yang diperhitungkan untuk kepentingan nasional.

Politisi PKS ini tidak menemukan satu katapun yang memasukkan Riau dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kemenhub untuk tahun anggaran 2021.

"Saya ingin sampaikan ke pak menteri, ternyata Riau ini tidak menjadi perhatian bagi Kementerian Perhubungan. Kontribusi Riau untuk Indonesia cukup besar. Tetapi nyatanya dalam RKP dan RKA ini saya tidak menemukan kata Riau. Tidak ada program strategis di Riau dari Kementerian Perhubungan. Hanya bersifat reguler saja," kata Syahrul.

Syahrul menjelaskan, ada beberapa program strategis yang dapat diakomodir oleh Kemenhub untuk kepentingan Riau. Program strategis ini dia yakini akan menunjang pembangunan nasional di wilayah barat Indonesia.

"Potensi wisata di Riau tidak kalah bagus dan baik. Di antaranya adalah wisata Bono di Pelalawan. Bono itu hanya ada dua di Dunia ini. Bupati Pelalawan telah mengajukan pembangunan pelabuhan Sokoi yang akan menguhubungkan Pelalawan dengan Batam dan Singapura." terang Syahrul Aidi.

Kemudian, dia menyampaikan peningkatan kapasitas pelabuhan Dumai-Melaka. Dimana diketahui, bahwa ada rencana pemerintah untuk membangun jalan tol dari Melaka menuju Dumai ke depannya.

Peningkatan ini penting untk mendorong keinginan masyarakat Asia Tenggara untuk berkunjung lewat jalur darat melalui jalur Dumai-Melaka.

Dia juga menyebut bahwa Kota Pekanbaru dari dulu telah menjadi magnet pembangunan di Sumatera. Pemko Pekanbaru telah menyediakan tanah untuk membangun terminal barang.

"Relokasi bandara Sultan Syarif Kasim II, bandara ini saat ini berada di tengah kota dan bergabung dengan angkatan udara. Permintaan Gubernur Riau dan masyarakat Riau agar bandara SSK ini direlokasi. Dan Kemenhub pernah melakukan kajian. Dan saya tidak melihat disini ada di rencana di 2021. Tahapan perencananaan pun tidak," tegasnya.

Embarkasi haji juga jadi issue pembangunan yang disampaikan oleh Syahrul Aidi ke Menhub. Dia meminta keberangkatan haji itu tidak perlu melewati Batam, tapi langsung dari Riau ke Mekkah. Dia meminta Bandara ditambah kapasitasnya.

"Saya berharap kepada pak Menteri beserta jajarannya agar dapat memperhatikan dan mempertimbangkan keberadaan saya di Komisi V untuk bisa ditampung aspirasinya," tutupnya. (msn/roci)
TERKAIT