Pengrajin Ikan Asin Bengkulu Terancam Gulung Tikar Bersebab Harga Garam Naik Tiga Kali Lipat

Ilustrasi pengrajin ikan asin.
toRiau-Puluhan pengrajin ikan asin di Kecamatan Kampung Melayu, Bengkulu, terancam gulung tikar alias bangkrut. Penyebabnya, mereka tidak mampu lagi membeli bahan baku garam yang kini harganya melonjak tiga kali lipat dari biasa.

"Saya kaget. Ketika membeli garam di salah satu pasar di Kota Bengkulu, harganya meningkat tiga kali lipat dari biasa. Selama ini, harga garam konsumsi paling tinggi Rp 80.000/karung kini naik menjadi Rp 250.000/karung ukuran 50/kg," kata Asdam (47), salah seorang perajin ikan di kawasan Pulau Baai, Bengkulu.

Meski mahal, Asdam mengaku dirinya terpaksa membeli garam karena sangat dibutuhkan untuk bahan baku membuat ikan asin. "Jadi, meski harga garam selangit tetap saya beli asalkan jualanya masih ada di Bengkulu. Resikonya mengurangi keuntungan untuk menutupi biaya produksi," ujarnya.

Salah satu mengtasinya adalah menaikkan harga ikan asin untuk mengimbangi biaya produksi yang dikeluarkan para pengrajin.

"Sejak harga garam naik sebagian besar pengrajin ikan asin di Bengkulu, mengurangi produksi karena tidak mampu lagi membeli garam. Jika selama ini, satu hari memproduksi ikan asin sebanyak 100 kg, kini turun menjadi 30 kg atau turun 70 persen dari biasa," kata Arlan Subarja (44), pengrajin ikan asin lainnya.

Arlan mengaku dirinya tidak mampu membeli garam dalam jumlah besar lagi karena harga meningkat 300 persen dari biasanya.

"Saya terpaksa mengurangi produksi ikan asin karena tidak mampu lagi membeli garam harga kini selangit. Sedangkan permintaan ikan asin dari konsumen stabil tidak ada lonjakan dari biasanya," ujarnya.

Pengrajin ikan asin di Bengkulu berharap kelangkaan garam di Tanah Air sekarang, termasuk di daerah ini agar segera diatasi pemerintah secepatnya. Jika tidak, mereka akan terancam bangkrut.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Bengkulu Dewi Darma, mengatakan untuk mengatasi kelangkaan garam di daerah ini pihaknya sudah meminta suplai dari distributor garam di Palembang, Sumsel.

"Kita sudah melakukan koordinasi dengan distributor garam di Palembang, agar memasokan barang tersebut ke Bengkulu, sehingga kelangkaan garam rumah tangga di daerah ini segera teratasi dan harganya kembali normal," ujarnya.

Dewi menambahkan, dalam waktu dekat ini, pasokan garam rumah tangga dari Palembang tiba di Bengkulu. Namun, dia tidak merinci jumlah garam yang akan dipasok dari Palembang ke Bengkulu tersebut. (spc/adm)



TERKAIT