Ini Bocoran Pembicaraan Direktur FBI dengan Donal Trump

Donald Trump.
toRiau-Mantan direktur Badan Penyidik Federal Amerika serikat (FBI) James B Comey dijadwalkan untuk memberikan kesaksian di depan Senat Kamis (8/6) ini, terkait masalah campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden akhir tahun lalu.

Masalah ini menjadi ganjalan besar bagi Presiden Donald Trump sejak dilantik Januari lalu, karena dugaan intelijen Rusia membantu kemenangannya dan memberi amunisi bagi partai Demokrat untuk mempertimbangkan permohonan pemakzulan.

Menjelang pertemuan dengan Senat, pernyataan tertulis Comey ternyata sudah dirilis di situs resmi panel intelijen Senat. Berikut rangkuman pernyataan Comey tentang beberapa pertemuan empat mata dengan Presiden Dondald Trump saat dia masih menjabat direktur FBI.

6 Januari, Soal Rusia
"Saya pertama kali bertemu dengan presiden terpilih waktu itu, Trump, pada Jumat, 6 Januari, di ruang rapat Trump Tower di New York. Saya di sana bersama para pemimpin Komunitas Intelijen (Intelligence Community/IC) untuk memberi arahan pada dia dan tim keamanan nasionalnya yang baru mengenai temuan-temuan IC soal upaya campur tangan Rusia dalam pemilu," tulis Comey.

Setelah pertemuan, Comey diminta tetap tinggal dan bicara empat mata dengan Trump mengenai sejumlah aspek yang dinilai sensitif bagi Trump terkait temuan-temuan itu.

Menurut Comey, para petinggi FBI dan dirinya merasa cemas bahwa pembicaraan itu bisa menciptakan sebuah situasi di mana presiden yang baru merasa tidak pasti apakah FBI akan melakukan penyelidikan kontra-intelijen atas perbuatan pribadinya.

"Penting dipahami bahwa penyelidikan kontra-intelijen FBI berbeda dengan cara kerja penyelidikan pidana yang lebih umum. Tujuan Biro dalam penyelidikan kontra-intelijen adalah untuk memahami metode teknis dan manusia yang dipakai negara-negara musuh untuk mempengaruhi Amerika Serikat atau mencuri rahasia kita," kata Comey.

"FBI mendasarkan pada pemahaman ini untuk mencegah upaya-upaya itu. Kadang-kadang, upaya pencegahan dilakukan dengan memperingatkan seseorang yang menjadi target rekrutmen atau pengaruh oleh kekuatan asing. Kadang-kadang dengan memperkuat sistem komputer yang diserang. Kadang-kadang dengan 'mengubah' orang yang telah direkrut untuk menjadi agen ganda, atau secara terbuka mengecam perbuatan itu dengan sanksi atau pengusiran terhadap para pejabat intelijen di kedutaan."

"Karena sifat dari negara asing musuh itu sudah banyak diketahui, penyelidikan kontra-intelijen dipusatkan pada orang-orang yang dicurigai FBI telah menjadi agen -- baik sengaja atau tidak -- dari negara asing tersebut. Kalau FBI memiliki alasan yang meyakinkan bahwa seorang warga Amerika telah menjadi target rekrutmen oleh sebuah negara asing atau secara diam-diam bertindak sebagai agen sebuah negara asing, maka FBI akan memulai penyelidikan pada orang Amerika itu dan akan menggunakan kewenangan hukum yang dimiliki untuk berusaha mempelajari bentuk hubungan dengan negara asing tersebut agar bisa dihentikan."

Comey menegaskan bahwa berdasarkan pemikiran itu, sebelum pertemuan 6 Januari dia sudah bertemu para petinggi FBI lainnya untuk membahas apakah mereka akan menyelidiki Trump atau tidak.

"Itu benar. Kami tidak memiliki kasus terbuka untuk melakukan penyelidikan kontra-intelijen terhadap dia," ujarnya.

Comey menambahkan sejak Trump terpilih sebagai presiden, mereka sudah bicara empat mata sembilan kali -- tiga kali tatap muka dan enam kali lewat telepon. Pada era Barack Obama, dia hanya bicara empat mata dengan presiden dua periode itu dua kali saja yaitu pada 2015 membahas masalah penegakan hukum dan pada akhir 2016 untuk mengucapkan selamat berpisah, semuanya secara tatap muka.

Makan Malam 27 Januari, Trump Menggertak
Sepekan setelah dilantik, Trump mengundang Comey sendirian untuk makan malam di Gedung Putih.

"Kami hanya berdua, duduk menghadap meja oval kecil di tengah Green Room. Dua ajudan dari Angkatan Laut menunggu kami, namun mereka masuk ruangan hanya untuk menyajikan makanan dan minuman," kata Comey.

"Presiden memulai dengan pertanyaan apakah saya masih ingin tetap menjadi Direktur FBI, yang menurut saya agak aneh karena sebelumnya dia dua kali sudah menyampaikan ingin saya tetap bertahan dan saya juga sudah tegaskan kalau itu keinginan saya. Dia bilang banyak sekali orang yang menginginkan jabatan saya, dan mempertimbangkan penyalahgunaan jabatan yang saya lakukan tahun sebelumnya, dia akan memahami kalau saya ingin pergi."

"Insting saya mengatakan -- setingan pertemuan empat mata ini dan cetusan yang menjadi pembicaraan pertama kali tentang posisi saya -- punya makna bahwa makan malam itu merupakan sebuah upaya untuk memaksa saya mengemis jabatan dan menciptakan semacam pola hubungan atasan-bawahan."

"Itu membuat saya sangat cemas karena FBI secara tradisional berstatus independen dalam lembaga eksekutif."

Comey lalu menjawab bahwa dia ingin bertahan hingga menyelesaikan masa jabatan 10 tahun sebagai direktur. Namun karena merasa tidak nyaman dengan setingan makan malam itu, Comey menjelaskan ke Trump bahwa dia "tidak bisa diandalkan" dalam bahasa politisi, namun Trump boleh yakin kalau dia akan selalu menyampaikan kebenaran.

"Saya menambahkan bahwa secara politik saya tidak berpihak ke manapun dan tidak bisa menjadi andalan dalam makna politis yang tradisional, posisi yang menurut saya justru yang terbaik demi kepentingan presiden," kata Comey.

Beberapa saat kemudian, tulis Comey, Trump mengatakan "Saya butuh loyalitas, saya mengharap loyalitas".

"Saya tidak bergerak, bicara, atau mengubah ekspresi wajah dalam keheningan kaku yang terjadi setelah itu. Pembicaraan lalu berlanjut, namun dia kembali ke subjek yang sama menjelang akhir makan malam kami."

"Saya sempat menjelaskan kenapa sangat penting kalau FBI dan Departemen Kehakiman menjadi lembaga independen di Gedung Putih."

Setelah itu Trump mengulangi pernyataannya bahwa dia butuh loyalitas Comey, yang menjawab: "Anda akan selalu mendapat kejujuran dari saya."

"Dia berhenti sejenak lalu mengatakan 'itulah yang saya butuhkan, loyalitas yang jujur'. Seperti yang saya tulis dalam memo yang saya buat segera setelah makan malam itu, kemungkinan kami berdua punya pemahaman berbeda tentang 'loyalitas yang jujur' itu, namun saya memutuskan tidak ada gunanya membahas lebih jauh."

Dalam makan malam tersebut Trump juga kembali membahas masalah campur tangan Rusia seperti yang sudah dibicarakan pada 6 Januari, dan kembali mengungkapkan kegusarannya serta membantah keras semua tuduhan, kata Comey.

"Dia bilang sedang mempertimbangkan untuk memerintahkan saya menyelidiki dugaan tersebut guna membuktikan hal itu tidak pernah terjadi. Saya menjawab bahwa dia harus memikirkan soal itu dengan hati-hati karena ini bisa menciptakan kisah bahwa kami menyelidiki dia sebagai pribadi, hal yang tidak kami lakukan."

14 Februari, Membahas Jenderal Kontroversial
Pertemuan empat mata yang ketiga antara Direktur FBI dan Presiden Trump terjadi di Oval Office, Gedung Putih, pada 14 Februari. Sebetulnya cukup banyak pejabat keamanan dan intelijen yang hadir, termasuk jaksa agung. Namun usai pertemuan, Trump meminta Comey tetap di ruangan berdua dengannya.

Setelah itu, Trump membuka percakapan tentang Jenderal Michael Flynn, Penasihat Keamanan Nasional Presiden yang mengundurkan diri karena desakan Trump.

Flynn melakukan pembicaraan diam-diam dengan Duta Besar Rusia Sergey Kislyak pada 29 Desember 2016, hari yang sama ketika Presiden Obama menerbitkan sanksi atas Rusia sebagai balasan atas aksi intelijen Rusia dalam pemilihan di AS. Ketika pembicaraan itu dilakukan, Flynn adalah pejabat penting di tim kampanye Trump.

Flynn beberapa kali diinterogasi di bawah undang-undang yang melarang warga yang tidak berwenang untuk melakukan negosiasi dengan negara lain mewakili AS. Dia membantah membahas sanksi AS dengan dubes Rusia, namun penyidikan membuktikan ada pembicaraan itu.

Dia kemudian diketahui berbohong ke Wakil Presiden Mike Pence soal isi pembicaraan itu, dan akhirnya dia dipaksa mundur oleh Presiden Trump setelah menjabat hanya 24 hari, masa terpendek dalam jabatan tersebut.

Menurut Trump, tidak ada yang salah dalam pembicaraan Flynn dengan dubes Rusia, namun dia diminta mundur karena menyesatkan wakil presiden, kata Comey.

"Saya harap Anda bisa membiarkan ini berlalu begitu saja, membiarkan Flynn pergi. Dia orang yang baik. Saya berharap Anda membiarkan ini berlalu," kata Comey mengutip pernyataan Trump.

"Saya tidak mengatakan kalau saya akan 'membiarkan ini berlalu'," tulis Comey lagi.

"Saya paham bahwa Presiden menghendaki agar kami menghentikan penyidikan atas Flynn, terkait pernyataan bohong dalam percakapannya dengan dubes Rusia pada Desember."

"Ini sangat memprihatinkan karena peran FBI adalah menjadi lembaga penyidik yang independen. Kepemimpinan di FBI setuju dengan saya bahwa penting untuk tidak mengganggu tim penyidik dengan permintaan presiden tersebut, yang memang tidak akan kami patuhi."

30 Maret, Trump Minta Tidak Disidik
Comey ditelepon Trump pada pagi hari tanggal 30 Maret, saat berada di kantornya. Trump menyebut penyelidikan kasus Rusia ini sebagai "mendung" yang menghalangi kerjanya, dan mengatakan dia tidak ada hubungannya dengan Rusia.

"Dia meminta saya 'menyingkirkan mendung' itu. Saya menjawab bahwa kami menyelidiki masalah ini secepat yang kami bisa, dan akan besar keuntungannya kalau ternyata kami tidak menemukan apa-apa dan karena kami telah bekerja dengan baik," kata Comey.

"Lalu Presiden bertanya kenapa ada dengar pendapat di Kongres soal Rusia ini pekan sebelumnya -- di mana saya membenarkan adanya penyelidikan tentang kemungkinan koordinasi antara Rusia dan tim kampanye Trump."

Comey menjelaskan bahwa penyidikan yang dilakukan tidak membidik Trump, dan Presiden berulangkali meminta agar pernyataan seperti itu segera diumumkan.

"Presiden mengatakan bahwa kalau ada beberapa rekannya yang membuat kesalahan, sebaiknya dicari, namun dia tidak melakukan kesalahan apapun dan dia berharap saya mengumumkan bahwa kami tidak sedang menyelidiki dia," kata Comey.

Di akhir pembicaraan itu, Trump kembali menegaskan permintaannya agar FBI segera mengumumkan kalau dia tidak sedang diselidiki.

11 April, Sebelum Dipecat
Pada 11 April, Trump kembali menelepon Comey untuk menagih permintaan yang sebelumnya.

"Presiden menelepon dan bertanya apa yang sudah saya lakukan soal permintaan dia agar saya mengumumkan dia pribadi tidak menjadi sasaran penyelidikan," kata Comey.

"Saya menjawab bahwa permintaan itu sudah saya sampaikan ke pejabat pelaksana tugas wakil jaksa agung, namun belum ada jawaban."

"Dia membalas bahwa 'mendung' ini menghalangi kerjanya, dan mengatakan mungkin akan menggunakan orang-orangnya untuk menghubungi Plt. wakil jaksa agung."

"Saya bilang memang seperti itulah seharusnya permintaan dia ditangani. Dia bilang akan melakukannya dan menambahkan 'karena saya sudah sangat loyal untuk Anda, sangat loyal, kami punya sesuatu, Anda tahu'," tulis Comey.

"Saya tidak menjawab atau bertanya apa 'sesuatu' itu. Saya hanya mengatakan cara untuk menangani ini (pernyataan Trump tidak dalam penyelidikan) adalah meminta Gedung Putih menghubungi wakil jaksa agung."

"Itulah terakhir kali saya bicara dengan Presiden Trump." (cnn/bst)
TERKAIT