Qatar Kian Dikucilkan, Presiden Erdogan Beri Dukungan

Recep Tayyip Erdogan.
toRiau-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan dukungan terhadap Qatar. Dukungan itu baru dinyatakan lantang oleh Erdogan meskipun Qatar telah dikucilkan oleh sejumlah negara Arab yang dipimpin Saudi. Erdogan sesumbar akan ikut campur tangan jika tuduhan terhadap Qatar yang mendukung terorisme adalah benar.

Erdogan justru memyampaikan maksud untuk meningkatkan hubungan dengan Qatar yang terancam akibat tekanan Arab Saudi dan sekutu-sekutunya.

"Izinkanlah saya pada awalnya, kita tidak berpikir bahwa sanksi terhadap Qatar yang baik. Turki akan melanjutkan dan akan mengembangkan hubungan dengan Qatar, seperti dengan semua teman-teman kita yang telah didukung kita dalam saat-saat paling sulit," tambahnya dalam rujukan kepada kudeta yang gagal di tahun lalu.

Dampak isolasi Qatar tak hanya dirasakan warga negaranya. Negara-negara di Asia, seperti Malaysia, Indonesia dan Pakistan, juga terperangkap di tengah-tengah kisruh Qatar dengan negara Arab Saudi dan sekutunya.

Pada akhir Februari lalu, Malaysia telah menyambut istimewa kedatangan Pemimpin Arab Saudi Raja Salman. Bagi Malaysia, kedatangan Raja Salman adalah sangat bersejarah karena itulah saat pertama kedatangan raja Saudi ke Malaysia setelah lebih dari satu dekade. Kemudian, pada Maret, Malaysia pun menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan Qatar.

Sumber yang dekat dengan pemerintah Malaysia mengatakan upaya baru-baru ini untuk memperkuat hubungan dengan Qatar, mungkin akan ditangguhkan.

"Kami mengalami banyak kerugian dengan memihak Qatar," kata sumber yang tak ingin disebut namanya.

Saat Raja Salman berkunjung ke Malaysia, raksasa minyak Saudi Aramco menanamkan investasi senilai US$7 miliar di perusahaan minyak Malaysia Petronas. Tetapi menurut laporan media setempat, Qatar juga telah menginvestasikan antara US$ 12 miliar dan US$ 15 miliar di Malaysia.

Sementara itu, sepert dikutip situs Kemlu.go.id, , Kedutaan Besar Indonesia di Qatar mengimbau Komunitas Indonesia untuk tetap tenang namun waspada serta terus mengikuti perkembangan situasi keamanan melalui berbagai sarana.

Dubes RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhamad Basri Sidehabi, terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan warga negara Indonesia di Qatar.

Menurut Dubes Basri, KBRI telah mempersiapkan langkah antisipasi guna mengantisipasi kondisi di lapangan. Persiapan telah dilakukan KBRI, mengingat jumlah WNI di Qatar yang relatif cukup besar.

Berdasarkan informasi International Organisation for Migration (IOM) jumlah WNI pada tahun 2015 sekitar 43 ribu. WNI tersebut tersebar di seluruh Qatar, terutama di Al Khor, Dukhan, Umm Said, Al Shamal, Doha dan daerah di sekitarnya. (spc/bst)
TERKAIT