Terkait Pemukulan Terhadap Dirinya, Bripda Yoga: Apa Salah Saya Bang, Kenapa Saya Ditabrak?

Bripda Yoga.
toRiau-Bripda Yoga Vernando, Polisi anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dalam apel pemberian penghargaan terhadapnya, menjelaskan kronologis pemukulan dirinya oleh oknum anggota TNI.

"Kronologinya sekitar pukul 17.30 WIB saya berada di Pos Gurindam depan Ramayana, Jalan Sudirman. Lalu saya 'mobile' dan saat di depan Radio Republik Indonesia Jalan Sudirman saya lihat menuju Ramayana ada pengendara roda dua tak pakai helm dan spion," kata Yoga di hadapan ratusan personel di Markas Polresta Pekanbaru.

Kemudian karena oknum TNI itu pakai jaket, dia berpikiran pengendara itu adalah masyarakat biasa. Lalu sekitar 100 meter dari sepeda motor oknum itu, dia menyadari bahwa itu anggota TNI terlihat dari sepatu dan bajunya Pakaian Dinas Harian (PDH).      

"Karena saya tahu itu anggota TNI saya berinisiatif mendahului, tanpa gerakan dan lirikan sedikit pun. Tapi dari kaca spion saya melihat beliau menggas sepeda motornya dan menambah kecepatan untuk mengejar saya. Tapi karena saya masih berpikiran positif, saya masih tetap jalan menuju Pos Gurindam," ujarnya.

Selanjutnya ketika tiba di depan Ramayana Yoga berhenti di samping angkot yang berhenti di tengah jalan. Tujuannya untuk menertibkan angkot yang berhenti, namun tiba-tiba anggota itu, kata dia, menabraknya dari belakang.

Lalu Polantas ini berkata "Apa salah saya Bang? kenapa saya ditabrak? Akan tetapi, lanjutnya, oknum TNI itu langsung berceloteh dan mengomel-ngomel dengan menyebut kata-kata yang tidak pantas.

"Saya berusaha tetap tenang dan berusaha mendinginkan susana, tapi beliau kembali emosi menendang motor saya enam kali. Mulai mukul helm belakang saya lebih kurang empat kali, kalau yang terlihat di video hanya satu kali," ceritanya.

Lalu Yoga mengajak anggota TNI itu ke tepi karena masyarakat ramai membunyikan klakson semua akibat macet.

"Untuk mendinginkan itu saya bilang kalau ada salah saya minta maaf sama abang, kita sama anggota lebih baik kita bicarakan baik-baik. Tapi beliau masih emosi dan sempat mengancam dengan senjata tajam. Beliau tidak jadi mengeluarkan, bkemudian pergi mendahului saya. Saat saya dibelakang dia, beliau kembali menoleh ke belakang mengatakan mau kau apalagi dan saya diam. Beliau turun langsung dari motor, beliau menendang paha kanan saya sampai saya sempat oleng," ungkapnya.          

Akhirnya ada dua teman datang dari Pos Gurindang menenangkan suasana dan mengamankan hingga akhirnya selesai. Kemudian pada pukul 19.30 WIB Katim Intel Komando Resor Militer 031/Wirabima sudah minta maaf atas nama Komandan Korem.

Setelah peristiwa itu, anggota TNI Serda Wira Sinaga itu nelpon langsung ke Danrem bahwa dia ribut sama polisi. Lalu perwakilan korem tersebut langsung menuju  Pos Gurindam Jalan Sudirman depan Plaza Ramayana. Penjelasan Katim Intel Korem Kapten Abdul Latif bahwa anggota tersebut mengalami penyakit, gangguan jiwa. Mungkin saat itu sedang kambuh dan mungkin ketika itu saya lewat saya yang jadi tumbalnya. Saya berlapang dada memaafkan segalanya," ulas Yoga.

Sementara itu, Danrem 031/Wirabima Brigjend TNI Abdul Karim dalam konfrensi persnya menyatakan telah meminta maaf. Danrem menindak tegas oknum tersebut dengan menempatkannya di Sel Isolasi Denpom 13 AD Pekanbaru dengan tangan diborgol dan kaki dirantai. (*)

TERKAIT