Banjir Bandang Terjang 419 Rumah Warga Garut

Banjir bandang. (ant)
toRiau-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencatat sebanyak 419 rumah dengan jumlah warga 1.705 jiwa terdampak bencana banjir bandang di Kecamatan Tarogong Kidul, sedangkan di Kecamatan Tarogong Kaler masih dalam rekap pendataan.

"Terendam 419 (rumah), jumlah KK (kepala keluarga) 446, jumlah jiwa 1.705," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria.

Dia menuturkan, bencana banjir bandang, Senin (5/6) malam itu melanda pemukiman penduduk areal pertanian di Kecamatan Tarogong Kidul dan Tarogong Kaler.

Dampak banjir di Kecamatan Tarogong Kidul, kata dia, tercatat dua unit rumah rusak berat dan dua unit rumah rusak sedang. "Dua rumah rusak berat, dan dua rumah rusak sedang," katanya.

Selain rumah, kata dia, terdapat kerusakan infrastruktur seperti jembatan alternatif penghubung Desa Tarogong dengan Kelurahan Pataruman rusak berat.

Kemudian Jalan Kalidung Bojongkaliki rusak berat, Tembok Penahan Tanah (TPT) Desa Tarogong jebol, benteng Kampus STIE Yasa Anggana ambruk, dan benteng Kelurahan Sukagalih sepanjang lima meter ambruk. "TPT dan drainase Perum Rama Cipta Indah Kelurahan Jayawaras juga jebol," kata Dadi.

BPBD Garut juga mencatat infrastruktur lain yang juga rusak yakni drainase dan irigasi pemukiman Cijati Asri II di Kelurahan Jayawaras.

Drainase dan gorong-gorong Kampung Seni Baru Kelurahan Jayawaras jebol, jembatan Cijendil dan TPT Kelurahan Jayawaras rusak berat, termasuk jalan desa Kampung Tanjakan, dan Desa Mekargalih rusak berat.

"Fasilitas umum yang juga terdampak adalah satu masjid Komplek Paseban, Kelurahan Sukagalih terendam, SDN Tarogong 1 dan 2 terendam, STIE Yasa Anggana di Kelurahan Sukagalih terendam, Kantor Samsat Garut terendam, kemudian RS Intan Husada terendam," katanya.

Dadi menambahkan, selain infrastruktur, banjir bandang juga merusak lahan pertanian dan kendaraan roda empat dan dua akibat terseret arus banjir.

"Kendaraan seperti kendaraan roda dua sebanyak dua unit, kendaraan roda empat sebanyak dua unit terbawa hanyut, hingga satu buah becak," katanya.

Terkait nilai kerugian materi akibat banjir bandang itu, BPBD Garut belum dapat menghitungnya karena masih dalam pendataan lebih lanjut. "Adapun kerugian yang diakibatkan banjir tersebut belum dapat dihitung," katanya. (ant/bst)
TERKAIT