Mengira Kerugian Negara dari Dugaan Korupsi Pipa Transmisi Tembilahan

Ilustrasi korupsi.
toRiau-Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, masih menghitung kerugian negara dugaan korupsi proyek pengadaan dan pemasangan pipa transmisi di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. Proyek tersebut dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau.

"Sedang koordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi terkait Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN)-nya," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo.

Kombes memaparkan, hingga kini Polda Riau belum ada melakukan penetapan tersangka dalam perkara yang terjadi 2013 ini. "Tersangka belum ada. Setelah sudah keluar hasil PKKN-nya, kita langsung gelar perkara untuk penetapan tersangkanya," ujarnya.

Sebelumnya, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, juga tengah berkoordinasi dengan ahli tentang pipa dari Universitas Islam Riau (UIR). Pipa yang menjadi masalah dalam perkara ini, diduga tidak sesuai dengan speknya.

Dalam perkara ini, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap¿ mantan Kepala Dinas PU, yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Bengkalis, Muhammad. Dugaan korupsi ini dalam Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau tahun 2013 ini, menghabiskan dana sebesar Rp3.415.618.000.

Dalam laporan Lembaga Swadaya Masyarakat, Indonesian Monitoring Development itu, Muhammad ST MT yang saat itu menjabat Kepala Bidang Cipta Karya Dinas diduga tidak melaksanakan kewajibannya selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) terkait proyek pipa tersebut.

Tak hanya Muhammad, LSM itu juga menyebut nama Sabar Stavanus P Simalonga, selaku Direktur PT Panatori Raja, Edi Mufti BE selaku PPK, dan SF Hariyanto MT selaku mantan Kadis PU Riau, sebagai orang yang bertanggung jawab dalam dugaan korupsi ini.

Pada lokasi pekerjaan pemasangan pipa, tidak ditemukan galian sama sekali, bahkan pipa dipasang di atas tanah. Selain itu, pada item pekerjaan timbunan bekas galian, juga dipastikan tidak ada pekerjaan timbunan kembali, karena galian tidak pernah ada. (*)

sumber:kapurnews
TERKAIT