Duet Pemkab Siak dan Danrem 031/Wirabima Garap Cetak Sawah Baru

Alfedri.
toRiau-Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Abdul Karim didampingi Wakil Bupati Siak Alfedri meninjau lokasi cetak sawah baru di Kecamatan Koto Gasib, Jumat (9/6).

Rombongan Danrem  menuju lokasi calon cetak sawah dengan menggunakan speedboat, karena lokasinya berada di seberang sungai, tepatnya di Dusun Gang Damai yang berdekatan dengan bekas perusahaan Kampari Plywood.

Usai meninjau lokasi, Danrem Abdul Karim mengatakan, lahannya bisa diolah dengan baik dan bahkan punya potensi besar, jika terus dikembangkan.

“Dari hasil peninjauan kami, lahan tersebut bisa diolah dan memang punya prospek. Bahkan mungkin bisa besar dari yang sekarang, kalau masyarakatnya punya kesadaran mau memberikan tanahnya,” ujarnya.

Dengan catatan lanjut dia, pemerintah Kabupaten Siak serius menindaklanjuti calon cetak sawah yang  ditinjau ini. Artinya, pemerintah daerah berjanji dengan kelompok tani untuk membuat pengairan sawah tersebut.

“Janjinya itu, kalau itu dibuat kesananya bisa nambah lagi, apalagi lahan nganggur milik perusahaan mungkin bisa digunakan,” kata Danrem.

Dalam pelaksanaannya nanti, cetak sawah ini harus dikawal dan awasi bersama, mulai dari lahan, benih dan pupuk. Jangan sampai terjadi penyimpangan yang mengakibatkan terjadinya kegagalan cetak sawah.

Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Siak Rubiati, menyampaikan luas target lahan yang ditinjau adalah 51,5 hektare , dan merupakan hasil kerjasama antara Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Siak dengan Korem 031/Wirabima.

"Pengerjaan cetak sawah tersebut menggunakan dana APBN kurang lebih berjumlah 820 juta rupiah. Target kita sampai bulan September sudah selesai seluruh pengolahan, dan sekitar bulan Oktober sudah bisa ditanam," paparnya.

Masih kata Rubiati, sebenarnya masih banyak lahan yang bisa diolah, namun kendalanya lahan tersebut milik perusahaan (HGU). Oleh karena itu, Pemkab Siak sedang melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, agar lahan tersebut bisa digunakan untuk pertanian.

Jadi lanjut Rubiati, calon cetak sawah baru yang akan digarap tersebut harus clear and clean, maksudnya bebas dari masalah RTRW atau pun sengketa lahan. Kita tidak menginginkan seperti dicetak sawah yang berada di antara Kampung Paluh dan Koto Ringin, Kecamatan Mempura. 

Khairul, salah seorang kelompok Tani mengaku sedikit terhibur dengan kedatangan Danrem dan Wakil Bupati Siak beserta rombongan, artinya cetak sawah yang diajukannya akan ditindaklanjuti.

Pasalnya, sejak dari tahun 2013 yang lalu mereka telah mengajukan. namun belum ada kepastian. Hingga diujung tahun 2016 dan awal 2017 mereka menerima informasi, bahwasanya usulan mereka ditindaklanjuti. (mcr/adm)
TERKAIT