Kini Swasta Lebih Mendominasi Cadangan Lahan Properti

Ilustrasi properti swasta.
toRiau-Belakangan perusahaan-perusahaan pelat merah memang gencar melakukan ekspansi usaha, salah satunya ke sektor properti. Beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melebarkan sayap bisnisnya menjadi pengembang properti, lewat anak usahanya.

Apakah dengan ekspansi ini lantas BUMN menguasai bisnis properti? Berdasarkan catatan, ada sembilan anak usaha BUMN yang fokus mengembangkan bisnis properti, dan empat unit bisnis. Di samping itu, terdapat satu BUMN yakni, Perum Perumnas yang khusus menggarap bisnis properti.

Cuma, total lahan yang dikuasai masing-masing perusahaan BUMN masih tergolong mini. Contoh, Perum Perumnas yang hanya punya cadangan lahan sekitar 2.000 hektare (ha). Sementara, PP Properti baru memiliki landbank 280 ha, per semester I-2017. Wika Realty punya 227 ha, Waskita Karya 50 ha, Jasamarga Properti 17,6 ha, Timah Properti 176 ha, HK Realtindo 200an ha. Secara total kopral cuma kisaran 2.859 ha.

Bandingkan lahan milik swasta terutama pengembang ternama tercatat menguasai landbank ratusan hingga puluhan ribu hektare. Misalnya Sentul City, yang memiliki lahan seluas 15.000 ha di Bogor dan Jonggol, baru 2.000 ha yang mereka dikembangkan.

Lalu ada Sinarmas Land  mampu menguasai lahan sangat luas, yang mana gross landbank-nya mencapai 10.000 ha. Sementara Hanson International dengan kepemilikan lahan seluas 3,700 ha per semester I-2017 dan tersebar di Maja, Serpong Banten, dan Bekasi Jawa Barat.

Intiland Development memiliki landbank seluas 2.138 ha yang berlokasi di Jabodetabek dan Surabaya. Setali tiga uang dengan Alam Sutera yang saat ini tercatat menguasai lahan cadangan seluas 2.200 ha. Adapun gross landbank Ciputra Development dan Summarecon Agung masing-masing 2.000 ha.

Dari data-data tersebut tergambar bahwa swasta masih menguasai aset tanah saat ini. Tak ayal, lahan yang dimiliki perusahaan properti BUMN belum mencapai separuh dari aset swasta. Kendati demikian, anak-anak usaha BUMN juga akhir-akhir ini semakin ekspansif mengakuisisi lahan. Seperti Waskita Realty yang terus melakukan penambahan lahan untuk modal perusahaan dalam memperbesar bisnis properti mereka.

Tukijo, Direktur Utama Waskita Realty mengatakan, saat ini pihaknya sedang dalam proses mengakuisisi 300 ha lahan di Cimanggis Depok Jawa Barat. "Kami sudah teken memorandum of understanding dengan pemilik lahan. Kajian bisnisnya masih berjalan, rencananya itu akan dikembangkan menjadi proyek landed dan apartemen," kata Tukijo.

Sedangkan PP Properti menargetkan bisa memiliki setidaknya 400 ha landbank sampai akhir tahun. "Penambahan lahan kami lakukan baik lewat akuisisi maupun bekerjasama dengan pemilik lahan," ujar Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti.

Adapun Wika Realty juga akan mendapatkan tambahan lahan. Pasalnya, induknya yakni WIKA sedang membebaskan lahan sekitar 400 ha di Tegalluar, Bandung. Kelak, lokasi ini akan dikembangkan menjadi kawasan hunian berbasis transit oriented development (TOD) yang nantinya pengembangan lahan itu akan diserahkan ke Wika Realty. Di samping itu, perusahaan juga menjalin kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk menggarap proyek TOD di sejumlah stasiun. (ktc/adm)

TERKAIT