KDEI Berikan Pelatihan Membatik Bagi Perempuan di Pesisir Selatan

Pelatihan membatik.
toRiau-Komunitas Desainer Etnik Indonesia (KDEI) melalui fashion designers Novia Hertini, memberikan pelatihan membatik bagi kaum perempuan di Kenagarian Ampuan Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Pelatihan yang akan memperkenalkan Batik Tulis Loempo diikuti oleh 40 orang dan akan berlangsung selama sepuluh hari. Acara tersebut dibuka oleh ketua Dekranasda Pessel, Ny Lisda Lawda Hendrajoni dengan diwakili bendahara, Vera Indrani Wati di kantor Walinagari Ampuan Lumpo Sabtu (10/6) seperti dikutip dari pesisirselatankab.go.id

Kegiatan itu juga dihadiri Koordinator KDEI Sumbar, Novia Hertini, Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Kreatif Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pessel, Yuli Narti, Walinagari Ampuan Lumpo, Syahrial R.

Bendahara Dekranasda Pessel, Vera Indrani Wati dalam sambutanya mengatakan bahwa besarnya potensi yang dimiliki oleh daerah itu, peluang untuk berkembangnya usaha membatik sangat terbuka lebar.

"Bahkan dengan digagasnya pelatihan membatik, Batik Tulis Loempo oleh fasihion designer, Nonia Hertini, patut mendapat apresiasi bagi semua masyarakat, termasuk juga pemerintah daerah dan Dekranasda sendiri," katanya.

Dijelaskanya bahwa salah satu dukungan yang akan diberikan terhadap usaha Batik Tulis Loempo kedepan adalah dengan melakukan pendampingan.

" Baik dalam melakukan berbagai bentuk pelatihan, modal usaha melalui wadah koperasi, maupun pendampingan dalam mencarikan pasar. Yang jelas terobosan yang dilakukan Novia Hertini fashion designer secara pribadi ini, patut mendapat apresiasi dan dukungan dari masyarakat, terutama kaum perempuan. Sebab keterampilan ini, akan bisa dijadikan sebagai topangan ekonomi bagi keluarga nantinya," ungkap Vera.

Hal yang sama juga diampaikan Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pessel, Yuli Narti.

" Saya berharap, pelatihan ini bisa diikuti dengan sebaik-baiknya, serta secara bersungguh-sungguh. Sebab pengetahuan ini tidak mudah untuk didapatkan. Dari itu, mari kita serap ilmu ini secara mendalam," ujarnya.

Sedangkan dalam memberikan dukungan, pemerintah daerah melalui bidang ekonomi keratif, akan terus mendampingi dan memonitor program pelatihan yang telah digagas itu.

" Saya berharap ini bisa lebih ditingkatkan lagi dan dikembangkan di beberapa kecamatan lainya di Pessel. Sebab potensi pengembaganya masih sangat terbuka lebar, beranjak dari semakin digemarinya pakaian batik oleh masyarakat, termasuk di Pessel," ungapnya

Koordinator KDEI Sumbar, Novia Hertini menjelaskanya pelatihan membatik Batik Tulis Loempo pesertanya berasal dari kalangan perempuan itu, merupakan tahap awal dan akan terus dikembangkan di beberapa kecamatan lainya di Pessel.

" Dengan dibukanya pelatihan membatik di daerah ini, maka akan terbuka pula peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Terutama bagi kalangan perempuan. Ini sengaja saya kembangkan di Kenagarian Ampuan Lumpo, sebab motif yang akan kita kenalkan adalah motif Batik Tulis Loempo," katanya.

Dijelaskanya bahwa pelatihan yang diikuti oleh 40 orang peserta yang berasal dari inisiatif sendiri itu, juga mendapat dukungan dari Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia (IPEMI) dan Sumbar Kreatif.

" Melalui berbagai dukungan itu, sehingga kita berharap ekonomi masyarakat bisa semakin meningkat. Sebab itu merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini. Jika selama ini para ibuk-ibuk tidak memiliki penghasilan, dengan terbukanya usaha baru melalui membatik ini, maka mereka akan bisa membantu ekonomi masyarakat," ulasnya. (san)
TERKAIT