Jumlah Penderita DBD di Negeri Seribu Parit Belum Surut

Saut Pakpahan.
toRiau-Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir mencatat terdapat 38 jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) per 31 Oktober 2017 di daerah itu.

Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan, Dinas Kesehatan Saut Pakpahan, mengatakan kasus DBD dominan banyak ditemukan di wilayah Tembilahan meliputi Kecamatan Tembilahan Hulu dan Tembilahan Kota.

"Kasusnya merata di Inhil, namun kasus DBD terbanyak kita temui di Tembilahan," kata Saut, Jumat (17/11).

Saut menyatakan, dibandingkan tahun lalu Kasus DBD yang ditemukan di Inhil periode Januari-Oktober tidak terjadi peningkatan, artinya tetap stabil dengan jumlah yang sama.

Selanjutnya tak pula terdapat korban meninggal dalam kasus tersebut, terhitung sejak tiga tahun terakhir. Adapun yang meninggal itu disebabkan oleh penyakit penyerta.

Meski demikian, Saut tetap menganjurkan kepada masyarakat untuk menerapkan kegiatan pencegahan seperti 3M plus, yakni Menguras atau membersihkan tempat penampungan air, Menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan terakhir, Membersihkan atau memanfaatkan barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

"Alternatif lain yang juga bisa dilakukan untuk mencegah penularan DBD adalah dengan menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan lotion anti nyamuk serta obat anti nyamuk," imbau Saut.

Terkait pengasapan (vogging), bukan merupakan jalan keluar untuk mencegah serangan DBD, yang terjadi adalah pengiriman racun ke masyarakat. Pengasapan lanjutnya, hanya perlu dilakukan jika ditemukan lebih dari satu kasus DBD di satu lokasi.

"Kita bersyukur tidak ada kasus kematian akibat DBD, namun pencegahan tetap harus dilakukan karena munculnya DBD dipengaruhi oleh perilaku masyarakat itu sendiri," papar Saut.

Lebih jauh, Saut menerangkan, memasuki musim pancaroba seperti sekarang, wabah penyakit yang berhubungan dengan hujan sangat perlu diwaspadai, salah satunya penyakit DBD yang ditularkan oleh nyamuk elit Aedes Aegypti.

Potensi kematian akibat terserang DBD sangat besar jika lambat dilakukan tindakan penanganan, untuk itulah ia menekankan kepada seluruh masyarakat agar menciptakan lingkungan sehat agar terhindar dari berbagai serangan penyakit.

"Pada umumnya, masyarakat Inhil kita lihat sudah paham terhadap gejala serangan penyakit DBD, hal ini terlihat dari gerak cepat masyarakat untuk segera membawa keluarga ke Puskesmas terdekat jika merasa demam," kata Saut. (*)

sumber:antarariau


TERKAIT