Lintasi Jalur Pantura, Pemudik Dimanjakan Desa Berbasis IT

Jalur pantura.
toRiau-Para pemudik yang melewati jalur utama Pantura, kini tak hanya dapat menikmati jalur tol fungsional Pejagan-Pemalang, namun juga dapat singgah dan menikmati desa-desa berbasis teknologi informasi (TI) di kabupaten tersebut. Pemkab Pemalang telah menjadikan seluruh desa di kabupaten ini sebagai desa mandiri dan inovatif melalui teknologi informasi.

"Jangan malu jadi orang desa, karena saat ini kami kembangkan desa menjadi mandiri dan inovatif, warga desa menjadi melek teknologi informasi dan internet," demikian diungkapkan Bupati Pemalang Junaedi saat talkshow dan berbuka puasa bersama komponen masyarakat dan mahasiswa asal Pemalang di Semarang.

Junaedi menyatakan, desa adalah pilar utama pembangunan dan kemajuan kabupaten yang dipimpinnya. Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka pelayanan berbasis online di desa kemudian menjadi sebuah tuntutan. Upayanya menjadikan desa melek internet pun mendapat dukungan Pusat Pemberdayaan Informatika dan Desa (Puspindes), relawan TIK dan SKPD terkait, gerak cepat segera disinergikan dalam banyak langkah konkret.

Komitmen untuk memajukan desa melalui jalur TI bahkan telah menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam RPJMD Tahun 2016-2021. Junaedi terjun langsung untuk mengawal program TI Desa di Kabupaten Pemalang dan menularkan "demam" TI kepada para penggiat pembangunan desa dalam berbagai kesempatan. Alhasil, terciptalah aplikasi Sistem Informasi Desa Kawasan Pemalang (Sidekem) yang menjadi trademark TI Desa di Kabupaten Pemalang.

Melalui pendampingan yang intensif, Desa-desa di Kabupaten Pemalang mulai beranjak menuju Desa TI. Perangkat Desa telah dibekali kemampuan TI antara lain melalui pelatihan pemanfaatan Aplikasi Perkantoran Libre Office, pengelolaan website desa, Sistem Informasi Desa (SID), dan Sistem Keuangan Desa. Tidak berhenti di situ Kabupaten Pemalang telah membangun layanan Website Desa berbasis Android dengan nama Desakupemalang, merintis usaha Desa berbasis online dengan nama Jualan Warga, membangun jaringan intranet desa (Tower Intranet Desa/Internet Desa), membangun layanan data Sidekem Center (Command Center Desa) berbasis android, dan layanan Radio Online Desa PUSPINDES. Ke depan bahkan sedang digagas untuk membangun sebuah layanan TV Desa.

Pemanfaatan TI dalam membangun desa ternyata telah mampu mengajak desa-desa menjadi smart (pintar) dan inovatif. Beberapa desa yang menjadi pionir desa TI telah berhasil memberikan kemudahan kepada masyarakat melalui pemanfaatan SIDEKEM dan aplikasi pelayanan surat-menyurat serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi kegiatan dan promosi desa.

"Kini, virus melek internet itu ditularkan oleh banyak relawan kami. Mahasiswa maupun sarjana asal Pemalang dari berbagai kota ikut berpartisipasi secara sukarela untuk membantu kami memberdayakan desa dan masyarakatnya melalui pemanfaatan internet," tegas Junaedi.

Selain internet, Pemalang juga gencar mengembangkan kulinernya. Awal bulan Ramadan lalu, diluncurkan Gandulan Culinary Center (GCC). Pusat kuliner yang digadang menjadi ikon kuliner Pemalang ini terletak di exit tol Pejagan yang berlokasi di Dusun Gandulan.

GCC menjadi pusat kuliner dan rest area bagi para pemudik untuk melepas penat dan lapar. Didukung 46 buah kios berbagai jenis makanan olahan, masakan, cemilan, buah tangan dan kerajinan khas di Pemalang, GCC juga memiliki fasilitas taman yang luas dilengkapi dengan beberapa mainan untuk keluarga, 8 unit toilet, ruang pamer, kantor, dan hall untuk pertunjukan musik.

"Beberapa kelompok band lokal bahkan dengan sukarela tanpa minta bayaran siap tampil di GCC setiap akhir pekan," ujarnya. (bst/adm)
TERKAIT