130.000 Kasus Kolera Membalut Yaman

Ilustrasi penderita kolera.
toRiau-UNICEF menyatakan wabah kolera semakin merebak di Yaman. Dalam tiga hari atau 72 jam, penderita kolera mencapai 10.000 kasus. Diperkirakan, dalam dua minggu ke depan wabah kolera akan mencapai 130.000 kasus.

Sebelumnya, UNICEF melaporkan hampir 600 kasus kematian dilaporkan akibat kolera dalam beberapa bulan terakhir.

Badan PBB, yang menyediakan bantuan dan perkembangan kemanusiaan untuk anak-anak dan ibu di negara-negara berkembang, menyatakan wabah kolera sudah makin mengerikan untuk anak-anak di Yaman dengan cepat berubah menjadi satu bencana.

“Kolera tidak perlu izin untuk melewati pos pemeriksaan atau suatu perbatasan, penyakit ini juga tidak membedakan wilayah kendali politik,” kata Direktur Regional UNICEF Geert Cappelaere saat kunjungannya ke Yaman.

Cappelaere memperingatkan jumlah kasus dugaan kolera diprediksi mencapai 130.000 dalam dua minggu ke depan di Yaman. UNICEF menyatakan sekurang-kurangnya 10.000 kasus kolera dilaporkan terjadi dalam 72 jam saja.

Lebih jauh, Cappelaere dijelaskan menggambarkan kondisi memprihatinkan anak-anak yang terkena wabah kolera di Yaman. Seorang bayi kecil seberat kurang dari 2kg, berjuang hidup di salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih berfungsi.

“Tetapi mereka adalah yang beruntung. Anak-anak yang tak terhitung jumlahnya sekitar Yaman mati setiap hari dalam keheningan dari sejumlah penyakit penyebab yang sebenarnya dengan mudah dapat dicegah atau diatasi seperti kolera, diare atau malnutrisi," katanya.

Satu koalisi yang dipimpin Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap para pemberontak pada Maret 2015. Koalisi itu ingin mengembalikan kekuasaan yang diakui secara internasional yakni pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Sejak saat itu, konflik telah membunuh lebih dari 10.000 orang, memaksa jutaan orang mengungsi dari rumah-rumah mereka, dan mendorong Yaman ke dalam krisis pangan. Para pejabat PBB mengatakan konflik berlangsung tanpa jeda dan tanpa lebih sumber daya keuangan.

PBB telah mengatakan, wabah kolera belum pernah terjadi sebelumnya di Yaman. Wabah ini mengancam kehidupan 1,1 juta ibu hamil yang kekurangan gizi. Mereka perlu segera diberi perawatan dan layanan kesehatan reproduksi. Menurut Program Pangan Dunia (WFP) hampir seperempat populasi penduduk Yaman membutuhkan bantuan makanan mendesak. (spc/adm)
TERKAIT