Plt Gubri Wan Thamrin Hasyim Buka Rakor Pariwisata Riau di Rokan Hilir


toRiau - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri) Wan Thamrin Hasyim secara resmi membuka rapat koordinsasi (rakor) teknis perencanaan pariwisata se-Propinsi Riau di gedung serba guna Jalan Utama Bagansiapiapai Kabupaten Rokan Hilir, Senin ( 5/3/2018) kemarin.

Rakor dalam memajukan bidang kepariwisataan di Provinsi Riau ini dihadiri Plt Bupati Rohil Drs Jamiludin, Forkompinda Rohil, Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Riau Fahmizal ST, MSi, Ketua LAM Riau Al-Azhar, pejabat tinggi pratama Propinsi Riau, seluruh kadis Pariwisata Kabupaten/Kota se-propinsi Riau, Sekda Rohil Drs Surya Arfan, Kepala OPD Rohil serta para Camat Rohil.

Plt Bupati Rohil Drs Jamiludin dalam sambutan pembukaan menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran Plt Gubernur Riau H Wan Thamrin Hasyim serta seluruh peserta Rakor dari seluruh Kabupaten/Kota Propinsi Riau pada acara Rakor teknis perencanaan pariwisata se-propinsi Riau di Rokan Hilir.

Sementara Plt Gubri Wan Thamrin Hasyim yang pernah menjadi Bupati di Rohil ini menyampaikan rasa kegembiraannya dapat membuka acara rakor pariwisata Riau di kampung halamannya ini. Ia menyampaikan walaupun semua tahu Riau ini memiliki kekayaan alam yang melimpah.

"Dulu Riau ini minyak di atas, minyak dibawah, namun minyak itu bukan suatu benda yang bisa segera diperbaharui. Pada tahun 2021 kita sudah putus hubungan dengan Chevron. Tentu kita harus tahu mengambil langkah ke arah industri pariwisata. Kebetulan Provinsi Riau Tahun 2018 mendapat juara umum pesona wisata nasional," kata Thamrin Hasyim.

Selain itu, Plt Gubri Wan Thamrin juga menceritakan bagaimana sejarah berdirinya Rokan Hilir serta tentang terciptanya lagu Mars dan hymne Rokan Hilir dari seorang seniman andalan dan juga pejuang veteran Rohil bernama Misran Rais (Alm).

"Dulu gedung tempat diadakannya rakor ini bernama gedung Nasional atau gedung serba guna. Saya ingat merintis di gedung ini waktu itu masih bernama gedung Nasional, disinilah para pendiri Rokan Hilir membahas permasalahan tentang pembentukan Kabupaten dan dinyanyikannya Mars dan Hymne Rokan Hilir pertama kalinya," ungkapnya.

Pemberian nama Gedung Misran Rais pada Gedung serba guna oleh mantan Bupati pertama di Rohil itu bukan tanpa alasan, mengingat Misran Rais (alm) adalah seniman handal dan salah satu putra terbaik Rokan Hilir semasa hidupnya begitu banyak memberikan kontribusi untuk kemajuan daerah Rohil.

"Akhirnya saya ada inisiatif dengan mengusulkan mengganti nama gedung ini dengan nama Gedung Misran Rais, begitu juga dengan Mess Pemda di Jalan Perwira yang merupakan cagar budaya Rohil tersebut sebaiknya diganti namanya menjadi Gedung Daerah," pinta Wan Thamrin Hasyim.

Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal ST, MSi saat dikonfirmasi usai acara rakor mengatakan bahwa rakor ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya untuk mengawali perencanaan dari tingkat bawah sampai tingkat nasional. Dengan tujuannya menjadikan sektor pariwisata Riau dapat memberikan faedah yang besar untuk menggerakan ekonomi masyarakat Riau.

"Rakor ini kegiatan wajib yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh dinas pariwisata Propinsi Riau untuk mengawali perencanaan dari tingkat bawah sampai tingkat nasional. Tujuannya untuk membawa sektor pariwisata itu benar-benar membawa faedah bagi perekonomian di Riau," kata Fahmizal.

Pengembangan bidang pariwisata Riau dalam kurun dua tahun terakhir menurut Fahrizal menunjukan hasil yang positif ke depannya. Pada tahun 2017 uang yang beredar dari sektor pariwisata di Riau mencapai Rp.4,2 triliun. Sementara untuk peredaran uang dari wisata Bakar Tongkang di Rohil mencapai Rp200 miliar.

"Sampai sejauh ini, data-data statistik dari sektor pariwisata yang diupayakan dua tahun terakhir menunjukan hasil yang positif. Salah satunya wisata Bakar Tongkang di Rohil pada Tahun 2017 pergerakan wisatawan mencapai 52.000 orang selama satu minggu dengan peredaran uang di masyarakat sekitar Rp200 miliar," jelasnya.

Diharapkan dengan adanya rakor ini ke depannya dapat lebih padu dan terarah dalam mengembangkan destinasi pariwisata Riau dengan menerapkan kemandirian masyarakatnya di daerah masing-masing. Pengembangan bidang pariwisata di daerah dibutuhkan kreatifitas masyarakat agar perekonomian dapat meningkat melalui pengembangan ekonomi kreatif seperti sofenir, oleh-oleh dan kuliner. (irwan)
TERKAIT