Humas Polda Jambi: Selama Lebaran 17 Pemudik Tewas Akibat Kecelakaan Lantas

Pemudik.
toRiau-Korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama berlangsungnya pengamanan arus mudik dan balik Lebaran di Provinsi Jambi masih tinggi. Dari 53 orang korban laka lantas arus mudik Lebaran di daerah itu, 17 orang di antaranya meninggal dunia.

Sebagian besar pemudik yang meninggal tersebut menggunakan sepeda motor. Korban rata-rata mengalami laka lantas di jalur utamayang sangat padat arus mudik dan balik Lebaran.

“Selama berlangsungnya operasi pengamanan arus mudik dan balik Lebaran, Operasi Ramadniya, 19 Juni-4 Juli 2017 terjadi 21 kasus laka lantas di Provinsi Jambi. Laka lantas mudik dan balik Lebaran tersebut menyebabkan 17 orang meninggal dunia, 12 orang luka berat dan 24 luka ringan. Sedangkan kerugian akibat laka lantas selama mudik dan balik Lebaran di Jambi tahun ini mencapai Rp 202 juta,” kata Kabid Humas Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Kuswahyudi Tresnadi.

Menurut Kuswahyudi, kasus laka lantas selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini di Jambi turun dibandingkan tahun lalu. Kasus laka lantas selama arus mudik dan balik Lebaran di Jambi tahun lalu mencapai 51 kasus. Korban jiwa akibat lakalantas tersebut sebanyak 18 orang, luka berat (33 orang) dan luka ringan (74 orang). Kerugian akibat laka lantas tersebut mencapai Rp 380 juta.

“Namun pelanggaran lalu lintas selama Operasi Ramadniya 2017 di Jambi meningkat. Pelanggaran lalu lintas selama 16 hari operasi pengamanan mudik dan balik Lebaran di Jambi mencapai 1.142 kasus. Sekitar 889 kasus pelanggaran lalu lintas tersebut dikenakan sanksi bukti pelanggaran (tilang) dan 253 kasus hanya diberikan teguran.

Sedangkan pada operasi pengamanan mudik dan balik Lebaran di Jambi tahun lalu, lanjut Kuswahyudi, pelanggaran lalu lintas hanya 465 kasus. Sebanyak 351 kasus pelanggaran lalu lintas tersebut diberikan sanksi tilang dan 114 kasus diberi sanksi teguran.

“Tingginya kasus pelanggaran lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran di Jambi tersebut menunjukkan masih sangat rendahnya disiplin dan kesadaran berlalu lintas warga Jambi. Pengendara sepeda motor yang merayakan Lebaran di Jambi masih banyak yang tidak menggunakan helm. Mereka juga ngebut di jalan yang sangat padat kendaraan, berboncengan lebih dua orang dan melanggar rambu-rambu lalu lintas, termasuk lampu merah,” katanya.

Kuswahyudi mengatakan, jumlah pemudik di Provinsi Jambi tahun ini meningkat drastis. Pemudik yang berangkat dan datang melalui terminal, bandara dan pelabuhan di Jambi selama arus mudik dan balik Lebaran mencapai 186.603 orang. Jumlah pemudik tersebut meningkat 28.631 orang atau 18,12 persen dibandingkan jumlah pemudik di Jambi tahun lalu sekitar 157.972 orang.

Para pemudik di Jambi, tambah Kuswahyudi lebih banyak menggunakan moda angkutan udara atau pesawat. Jumlah pemudik yang menggunakan pesawat di Jambi selama arus mudik dan balik Lebaran mencapai 75.961 orang, meningkat 38.087 orang atau 100 persen dibandingkan tahun lalu sekitar 37.874 orang.

“Kemudian pemudik yang mudik dan balik Lebaran menggunakan kapal meningkat dari 34.886 orang tahun lalu menjadi 41.614 orang tahun ini atau naik 6.728 orang (19 persen). Sedangkan pemudik yang menggunakan moda angkutan darat atau bus turun dari 85.212 orang tahun 2016 menjadi 69.028 orang tahun ini atau berkurang 16.184 (19 persen). Secara umum, arus mudik dan balik Lebaran di Jambi berlangsung aman dan lancar,” katanya. (spc/bst)
TERKAIT