DPRD Riau Kritik Performa BRK Yang Cenderung Turun

Suhardiman Amby.
toRiau-Badan Usaha Milik Daerah Riau, Bank Riau Kepri (BRK) memberikan deviden sebesar Rp107 miliar kepada Pemprov Riau, sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya.
    
"BRK menyerahkan deviden total Rp107 miliar, berarti berkurang Rp1 miliar dari tahun lalu. Namun kita terus mendorong agar performa BRK bisa makin baik. Dengan untung sekitar Rp600 miliar, bukan tidak mungkin tahun ini bisa dikejar hingga Rp1 triliun," ujar Sekretaris Komisi III DPRD Riau Suhardiman Amby.
    
Suhardiman mengatakan, seharusnya BRK semakin berkembang, karena telah memiliki modal dari APBD Riau dan kabupaten/kota untuk diputar setiap tahunnya, dan memiliki nasabah utama ratusan ribu aparat sipil negara di kawasan setempat.
    
"Semangat lahirnya BRK kan mengelola APBD di bank sendiri, senilai Rp33 triliun pertahun, dengan nasabah pasti seluruh ASN di Riau, saya rasa sangat wajar mereka mendapatkan untung per tahun kalau itu-itu saja diputar," tutur Suhardiman.
    
Dia menyarankan, BRK harus mampu memiliki terobosan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, untuk membangun usaha kecil masyarakat Riau. "Kita berharap betul ada manfaatnya bagi masyarakat. Bagaimana usaha rakyat yang belum dilirik, usaha tempatan yang belum dimodali bank nasional. BRK hadir disitu," tuturnya.
    
Menurut Suhardiman, masih banyak UMKM Riau yang perlu pendampingan dan modal untuk berkembang. Sehingga kehadiran BRK untuk mendorong usaha rakyat lebih diharapkan kedepannya. "Sektor riil ini harus mendapat perhatian BRK, perdagangan, perkebunan rakyat, pertambangan, industri rumah tangga, pertanian, industri masyarakat. Mereka harus berani masuk ke sana," ungkapnya.
      
Suhardiman mengingatkan, agar cabang-cabang BRK yang masih rugi untuk segera dibenahi. Selain itu dengan teknologi yang ada saat ini, BRK juga bisa memberikan layanan pajak lewat ATM, jadi tidak perlu ke samsat untuk bayar pajak.  (*)

sumber:antarariau
TERKAIT