Warga Koto Langang Penderita Penyakit Kulit Aneh Temui Wagub Sumbar

Nasrul Abit.
toRiau-Tidak punya uang untuk biaya pengobatan, keluarga Iron (31) penderita penyakit kulit aneh Warga Kampung Koto Langang, Kanagarian Punggasan Timur, Kecamatan Linggosaribaganti, Pesisir Selatan (Pessel) menemui Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Kamis 6 Juli 2017 diruang Kerjanya.

Kedatangan keluarga itu ingin mengadukan nasib yang dialami Iron setelah sempat dirawat di RSUD M. Djamil Padang pada bulan Ramadan lalu. Untuk melanjutkan pengobatan keluarga kembali membawa Iron pada hari senin 3 Juli lalu. Namun terkendala prosedur, hingga hari ini keluarga terpaksa menyewa penginapan di daerah Jati sembari menunggu hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit.

"Kesulitan kami merawat luka kulitnya, biasa kalau di Kampung dibersihkan bidan desa, disini tidak ada yang bisa melakukan itu. Kondisi Iron juga semakin lemah sebab sudah tiga hari bolak balik dari penginapan ke rumah sakit," katanya seperti dilansir dari KLIKPOSITIF.

Bahkan untuk perjalanan dari penginapan kerumah sakit, Iron harus dibantu kursi roda karena tidak kuat lagi untuk berjalan.

Selain itu, untuk biaya selama di Padang juga dikeluhkan keluarga. Pasalnya biaya selama menunggu pengobatan dan menginap di Padang hanya mengandalkan penghasilan orangtua perempuan Iron dari mengumpulkan buah pinang, dan itu tidak seberapa. Untuk itu pihak keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah.

Untuk persoalan dirawat kembali di RSUP M. Djamil Padang Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit langsung berkoordinasi dengan Direktur RSUP M Djamil dan besok sudah mulai dirawat kembali. Sementara pemerintah akan mengupayakan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi.

"Kasihan kita, sakitnya sangat memperhatinkan dari keluarga miskin lagi. Kami upayakan melalui dana BAZ Provinsi," sebut Wagub didampingi Karimis Kabag Biro Bina Mental Setdaprov Sumbar.

Menurut Wagub, Iron harus segera dirawat agar luka kulit yang diderita tidak semakin parah. "Dari BAZ nanti mungkin bisa bantu sekitar Rp5 jutaan, pihak keluarga nanti akan didampingi Biro Binsos dalam pengurusan dananya," tutup Nasrul Abit. (kp/san)
TERKAIT