Pemkab Pessel Optimalkan Lahan Terlantar Lecut Pertumbuhan Ekonomi

Hendrajoni.
toRiau-Guna meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang bergerak di sektor pertanian, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) lakukan optimalisasi terhadap lahan terlantar. 

Langkah itu dilakukan, sebab di Pessel masih terdapat seluas 77.003 hektare lahan yang bisa dikatakan terlantar, karena belum dilakukan penggarapan secara optimal. Karena tidak tergarap sehingga lahan seluas itu bisa digolongkan pada lahan tidur.  

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertabun) Pessel Jumsu Trisno, Rabu (12/7), mengatakan potensi lahan tidur yang bisa dioptimalisasi penggarapannya mencapai 77.003 hektare.

Lahan seluas itu tersebar di 15 kecamatan yang ada, dengan potensi tanaman yang bisa dikembangkan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, terinventarisasi sebanyak 9 jenis.

Sembilan jenis tanaman itu diantaranya, kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, pala, gambir, nilam, kopi dan cengkeh. Sedangkan untuk pengembangan tanaman kelapa sawit dari luas lahan yang akan dioptimalisasi itu, terdata seluas 30.423 hektare.

Dari luas itu potensi besar berada di Kecamatan Lunang dan Silaut, yakni mencapai 8.357 hektare. Disusul kecamatan Basa Ampek balai Tapan dan Ranah Ampek Hulu seluas 6.544 hektare, Pancungsoal dan Airpura 4.810 hektare dan disusul oleh kecamatan Lengayang seluas 3.218 hektare pula.

"Sedangkan sisanya ada pada 8 kecamatan lainya, yakni Kecamatan Sutera, Batangkapas, IV Jurai, Bayang, Bayang Utara dan Kecamatan Koto XI Tarusan," ungkapnya.  

Ditambahkan, potensi optimalisasi lahan tidur itu juga dapat dikembangkan untuk tanaman karet dengan potensi luas tanam mencapai 13.293 hektare, dengan rata-rata mencapai 1.000 hektare perkecamatan.

"Sedangkan tanaman kakao potensinya seluas 10.100 hektare pula, disusul tanaman pala seluas 7.437 hektar. Tanaman gambir pengoptimalisasinya juga mencapai 10.576 hektare pula, kopi seluas 2.504 hektar, cengkeh 1.397 hektar,  sedangkan tanaman nilam hanya seluas 434 hektare," terangnya.

Disampaikan, dari 15 kecamatan yang ada di daerah itu, Kecamatan Bayang merupakan yang sedikit lahan tidurnya di Pessel yang bisa dioptimalisasi, sebab hanya seluas 1.062 hektar. Potensi optamalisasi lahan hanya pada jenis karet, kakao, kelapa, pala, gambir, kopi dan cengkeh.

Diungkapkan, kecamatan yang memiliki lahan tidur terluas di daerah itu adalah Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan. Di kecamatan itu luasnya lahan yang perlu dilakukan optimalisasi mencapai 10.347 hektare.

" Dari luas itu, potensi tanaman yang dapat dikembangkan adalah kelapa sawit seluas 6.544 hektare, karet 2.460 hektare, kakao 500 hektare, kelapa 155 hektare, gambir 332 hektare, nilam 35 hektare, kopi 300 hektare dan cengkeh seluas 21 hektare pula," tutupnya. (psl/adm)
TERKAIT