Kapal Cepat Terbakar di Dermaga Inhil, Sejumlah Penumpang Luka-luka

foto ilustrasi.
toRiau - Kapal cepat penuh dengan penumpang terbakar sesaat akan berlayar meninggalkan dermaga di Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Minggu (14/10/2018) siang kemarin.

Kepala Kepolisian Resor Indragiri Hilir, AKBP Christian Rony Putra di Pekanbaru menjelaskan sedikitnya sembilan penumpang kapal cepat SB Mulya Jaya Indah II tersebut mengalami luka-luka dalam insiden yang terjadi pada Minggu  sekitar pukul 14.00 WIB .

"Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan," kata Rony.

Ia menjelaskan bahwa insiden itu berawal saat kapal cepat yang menjadi transportasi andalan masyarakat setempat tersebut bersiap akan meninggalkan dermaga Pelabuhan Simpang Kanan, Perairan Sungai Guntung, Tagaraja, Kecamatan Kateman.

Nakhoda kapal, Syahroni (62) sedang berupaya menyalakan mesin kapal yang sedianya hendak menuju desa Simpang Kateman tersebut ketika tiba-tiba  mesin kapal yang berada pada bagian buritan meledak.

Menurut saksi, ledakan keras itu seketika terjadi bersamaan dengan munculnya api, sehingga dalam waktu singkat kapal yang terbuat dari kayu dan fiber itu terbakar sesaat.

Api dengan cepat membakar hampir sebagian badan kapal. Sejumlah penumpang yang panik langsung berupaya menyelamatkan diri dengan dibantu nelayan dan warga yang kebetulan   sedang berada di tempat kejadian perkara.

"Semua korban dievakuasi ke rumah sakit Raja Musa Sungai Guntung, Kecamatan Kateman," tuturnya.

Kepolisian memeriksa dan mendata sedikitnya enam warga mengalami luka bakar ringan, sementara tiga lainnya mengalami luka berat sehingga harus dirawat intensif di rumah sakit.

Ia merinci di antara korban yang mengalami luka berat termasuk seorang anak berusia lima tahun yang mengalami luka bakar sepanjang bagian tangan dan kaki. Selain itu, seorang pelajar berusia 12 tahun bernama Nasal juga mengalami hal yang sama. Terakhir Intan Ayu, anak berusia enam tahun juga mengalami luka cukup serius bagian tangan dan kaki.

"Mayoritas yang mengalami luka berat anak-anak dan bayi. Saat ini korban masih dirawat di rumah sakit terdekat," jelasnya. (ant/tr1)
TERKAIT