PBB Peringatkan Venezuela Tak Gunakan Kekuatan Militer ke Warga Sipil

Para pengunjuk rasa berhadapan dengan Pengawal Nasional, yang memblokir jalan raya utama di San Carlos, Cojedes, untuk mencegah konvoi yang berusaha membawa bantuan kemanusiaan pada 21 Februari.
toRiau - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pihak berwenang Venezuela agar tidak menggunakan kekuatan 'mematikan' terhadap pengunjuk rasa di perbatasan. Hal itu dia lontarkan setelah tentara menembak mati dua orang warga sipil yang berusaha mencegah pemblokiran perbatasan Venezuela-Brasil, yang menjadi akses bantuan kemanusiaan.

"PBB akan terus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yaitu perikemanusiaan, netralitas, ketidakberpihakan, dan kemerdekaan, bekerja dengan lembaga-lembaga Venezuela, untuk membantu orang yang membutuhkan," kata Guterres, dalam sebuah pernyataan, menyusul pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza.

Dilaporkan AFP, Sabtu (23/2/2019), seorang perempuan warga sipil dan suaminya terbunuh dan sedikitnya 15 anggota masyarakat adat Pemon lainnya terluka dalam bentrokan dengan tentara.

Bentrokan itu terjadi di Negara Bagian Bolivar tenggara dekat dengan perbatasan dengan Brasil. Sebelumnya pada Kamis, Presiden Nicolas Maduro memerintahkan perbatasan itu ditutup. (**/inid)
TERKAIT